Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Profil Pemeran Utama dalam Film Pengepungan di Bukit Duri: Morgan Oey hingga Endy Arfian

Film Pengepungan di Bukit Duri karya Joko Anwar akan tayang pada April 2025. Para pemeran film ini di antaranya ada Morgan Oey, Omara Esteghlal, dan Endy Arfian.

4 Februari 2025 | 23.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Omara N. Esteghlal (kiri) dan Morgan Oey dalam konferensi pers film Pengepungan di Bukit Duri karya sutradara Joko Anwar di kawasan Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Kamis, 30 Januari 2025. TEMPO/Jasmine

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Film Pengepungan di Bukit Duri (The Siege at Thorn High), karya sutradara Joko Anwar, menjadi sebuah thriller dengan latar belakang Indonesia yang tengah berada di ambang kehancuran akibat ketegangan sosial.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam film ini, para aktor dan aktris utama, termasuk Morgan Oey, Omara Esteghlal, Hana Pitrashata Malasan, Endy Arfian, dan Fatih Unru, berhasil membawa karakter-karakter yang memancarkan ketegangan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sang sutradara, Joko Anwar, menyebut bahwa proses pemilihan pemeran ini tidaklah sebentar. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan karakter yang kuat bagi tokoh ciptaannya.

"Karakter-karakter dalam film ini sangat berlayer, bukan hanya satu dimensi. Butuh berbulan-bulan untuk mencari para pemain yang tepat," kata Joko.

Berikut ini adalah ulasan tentang lima pemeran utama dalam film yang dijadwalkan tayang pada 17 April 2025 tersebut.

Morgan Oey sebagai Edwin

Morgan Oey memerankan karakter utama, Edwin, seorang guru pengganti yang terperangkap dalam konflik sosial yang memanas di SMA Duri. Edwin adalah sosok yang berjuang untuk menemukan keponakannya yang hilang di tengah situasi penuh kekerasan dan ketakutan.

Aktor berusia 34 tahun ini merupakan mantan anggota boy group SM*SH yang aktif sejak 2010. Dikutip dari Festival Film ID, ia memutuskan keluar dari grup pada 2013 untuk memulai karier aktingnya. Ia pun sukses berperan dalam Assalamualaikum Beijing (2014), Eggnoid: Cinta & Portal Waktu (2019), Teka Teki Tika (2021), dan banyak film lainnya.

Omara Esteghlal sebagai Jefri

Omara Esteghlal memerankan Jefri, seorang siswa yang dikenal sebagai sumber kekerasan di SMA Duri. Namun, Jefri bukan sekadar peran antagonis, tetapi juga merupakan representasi dari kerusakan moral yang diakibatkan oleh lingkungan yang kacau. Dalam perannya, Jefri dianggap sebagai remaja yang mencari jati diri melalui kekuasaan dan kekerasan.

Menurut IMDB, Omara merupakan aktor yang dikenal melalui beberapa film, di antaranya Dilan 1990 (2018), Balada Si Roy (2022), dan Andragogy (2023).

Hana Pitrashata Malasan sebagai Diana

Hana Pitrashata Malasan memerankan Diana, seorang guru yang berperan penting dalam membantu Edwin bertahan hidup dan melawan kejahatan. Sebagai karakter yang penuh keberanian, Diana memberikan harapan di tengah situasi yang suram.

Hana yang dikenal melalui berbagai perannya di Cinta Bete (2021) dan Tunnel (2019), menghidupkan karakter ini dengan penuh kehangatan dan keteguhan. Diana menjadi pilar bagi para guru dan siswa lainnya dalam berjuang untuk bertahan hidup dan melawan kekerasan yang ada.

Endy Arfian sebagai Kristo

Endy Arfian memerankan Kristo, seorang siswa SMA Duri yang terjebak dalam konflik dan ketegangan yang terjadi di sekolah. Dalam trailer yang diunggah pada kanal YouTube Come and See Pictures, Kristo adalah keponakan yang dicari Edwin.

Sebagai aktor yang sejak kecil telah dikenal publik, Endy telah berperan dalam film dan sinetron, termasuk Brandal-brandal Ciliwung (2012), Pengabdi Setan (2017), dan Ghost Writer (2019).

Fatih Unru sebagai Rangga

Fatih Unru memerankan karakter Rangga, seorang siswa muda di SMA Duri yang turut terlibat dalam ketegangan yang terjadi. Meskipun masih muda, Fatih berhasil membawa energi dan kehadiran yang kuat dalam film ini.

Aktor kelahiran 2005 ini dikenal telah tampil dalam berbagai panggung sejak belia, termasuk menjadi stand up comedian atau komika. Bahkan ia dinobatkan sebagai komika termuda yang ikut berkompetisi dalam Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) musim 3 pada 2013, saat itu usianya baru menginjak delapan tahun.

Kelima pemeran utama dalam Pengepungan di Bukit Duri membawa karakter-karakter yang menggambarkan krisis sosial dan ketegangan di tengah masyarakat. Dengan kehadiran para aktor berbakat ini, Pengepungan di Bukit Duri siap menghadirkan sebuah kisah yang tak hanya menarik, tetapi juga menggugah pemikiran penontonnya.

Adinda Jasmine turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus