Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Band asal Inggris, The 1975 tengah menjadi sorotan usai penampilannya di Good Vibes Festival dihentikan dan dikecam oleh pemerintah Malaysia. Pentolan band pop rock yang bermarkas di Manchester itu mencium rekan band pria di atas panggung dan mengkritik undang-undang anti-LGBT negara tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, komite pemerintah yang mengawasi pembuatan film dan pertunjukan oleh orang asing juga menyebutkan jika The 1975 telah dilarang tampil di Malaysia. “Tidak akan ada kompromi terhadap pihak mana pun yang menantang, meremehkan, dan melanggar hukum Malaysia,” kata Menteri Komunikasi Fahmi Fadzil melalui unggahan Twitternya setelah bertemu dengan penyelenggara Good Vibes Festival.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bagaimana profil The 1975, band Inggris yang dikecam di Malaysia? Simak informasi selengkapnya berikut ini.
Sejarah The 1975
The 1975 adalah sebuah grup musik rock alternatif yang berbasis di Manchester, Inggris. Grup ini beranggotakan Matthew Healy sebagai vokalis dan gitaris, Adam Hann sebagai gitaris, Ross MacDonald sebagai Bassist, dan George Daniel sebagai drummer.
Grup ini pertama kali terbentuk pada 2004 saat Matthew Healy atau yang lebih dikenal dengan Matty Healy bertemu dengan Ross MacDonald, Adam Hann, dan George Daniel di Wilmslow High School. Saat itu, mereka masih remaja dan baru mulai bermain musik.
Pada awalnya, grup ini dibentuk Matty dan Hann untuk mengikuti sebuah gigs atau festival musik berskala kecil yang diadakan oleh pemerintah setempat. Mereka berempat pun mulai meng-cover lagu-lagu punk rock di klub malam di Inggris sebelum akhirnya membuat musik bersama untuk pertama kalinya pada usia 15 tahun.
Selain itu, pada mulanya mereka juga tampil dan bermain musik hanya untuk bersenang-senang. Meski begitu, kehadiran The 1975 sebagai grup musik rock alternatif semakin populer di kalangan masyarakat.
Saat The 1975 terbentuk, Matty awalnya berperan sebagai drummer. Tetapi, dia mengambil alih posisi vokalis karena penyanyi sebelumnya mengundurkan diri untuk membuat grup musik baru. George Daniel akhirnya diajak untuk bergabung dan menempati posisi sebagai drummer guna melengkapi posisi anggota band tersebut.
Di samping pernah mengalami beberapa pergantian anggota, The 1975 juga pernah mengalami beberapa perubahan nama band sebelum akhirnya memutuskan untuk memakai nama ‘The 1975’. Adapun The 1975 adalah nama yang ditemukan oleh Matty Healy setelah terinspirasi dari coretan tentang kegilaan dari buku On the Road karya Jack Kerouac yang bertanggal 1 Juni 1975.
Pada Agustus 2012, The 1975 merilis EP (Extended Play) pertama mereka sebagai karya debut yang bertajuk ‘Facedown’. Tanpa diduga, Extended Play ini menarik perhatian beberapa label rekaman Inggris. Akhirnya, The 1975 pun menandatangani kontrak dengan Dirty Hit Records untuk promosi dan distribusi musik-musiknya.
Setelah berhasil menarik perhatian publik melalui lagu-lagunya, The 1975 pun memperluas jangkauan musiknya dengan melakukan tur konser di Inggris dan Irlandia pada awal 2013. Hingga saat ini, mereka telah merilis berbagai lagu dan album, salah satunya ‘Chocolate’ yang berhasil membawa nama The 1975 menempati posisi 19 di UK Singles Chart untuk pertama kalinya.
Diskografi The 1975
Sejak pertama kali memulai debutnya sebagai sebuah grup band, The 1975 telah merilis banyak lagu yang terbagi dalam beberapa studio album maupun album EP atau mini album. Berikut daftar diskografi The 1975:
Album studio:
- Being Funny In A Foreign Language (2022)
- Notes on a Conditional Form (2020)
- A brief Inquiry into Online Relationship (2018)
- I Like It When You Sleep, For You Are So Beautiful Yet So Unaware Of It (2016)
- The 1975 (2013)
Mini album:
- Rdio Sessions (2014)
- Spotify Sessions (2013)
- IV (2013)
- Music for Cars (2013)
- iTunes festival: London 2013 (2013)
- Sex (2012)
- Facedown (2012)
RADEN PUTRI