Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Qodrat yang dibintangi Vino G. Bastian dan Marsha Timothy disebut akan berbeda dari film horor lainnya. Imron Ayikayu, ko- sutradara film Qodrat, mengungkapkan peran ustad di film itu akan menonjol lantaran Qodrat adalah nama ustad tersebut, yang diperankan oleh Vino Bastian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Film Indonesia kebanyakan mengangkat tokoh-tokoh ustad di dalamnya, biasanya ada dua kemungkinan, ustad itu akan menang melawan kejahatan melawan keadilan atau saat itu akan kalah melawan kejahatan atau keadilan. Nah, di Qodrat ini, ustad ini akan akan menemui mengalami kekalahan dan juga kemenangan,” ucap Imron saat melakukan media visit dengan Tempo secara virtual, Senin, 3 Oktober 2022.
Perbedaan Qodrat dengan Film Horor Lainnya
Film Qodrat akan mulai tayang di bioskop di Tanah Air mulai 27 Oktober 2022. Qodrat juga menjadi film horor pertama Vino G. Bastian. Film ini juga akan mempertemukan ia dan istrinya, Marsha Timothy sebagai pemeran utama film setelah sekian lain bermain sendiri-sendiri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Marsha Timothy dalam film Qodrat. Dok. MAGMA Entertainment/Rapi Films.
Persoalan film horor yang berbeda ini juga diakui oleh Vino. Saat membaca skenario film itu, Vino sudah merasakan perbedaannya, dari sosok ustad yang diperankannya. "Biasanya script-script yang datang itu, tema-tema horor itu tentang masuk ke dalam sebuah rumah, terus rumahnya angker. Hampir semuanya seperti itu. Yang membedakan di sini, di film horor yang lain, sosok ustad biasanya menjadi pelengkap dari film horor. Baru kali ini, saya membaca script, sosok tokoh agama ini, sosok ustad ini menjadi tokoh utamanya, itu yang membuat saya tertarik."
Perbedaan lainnya, menurut Vino pada alur ceritanya berbeda dengan film horor tahun 1980 an yang berlatar belakang klasik. Padahal, film Qodrat juga menggunakan latar tahun 1980-an.
“Walaupun film tentang ruqyah di luar banyak exorcism, tapi buat saya ruqyah ataupun cerita di Qodrat ini enggak seperti yang pernah kita tonton sebelumnya. Framingnya itu beda sekali dengan film-film horor yang sudah pernah ada," tuturnya.
Vino mencontohkan, pada film horor zaman dulu, peran ustad kerap digambarkan sangat berjaya pada era 80an. "Di Qodrat, penggambarannya berbeda, tidak mengulang, tidak sama dengan horor-horor 80an yang settingannya klasik,” kata Vino.
JESSYCA GAZELLA
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.