Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum membeli tiket nonton film di bioskop, kamu mendapat informasi akan menyaksikan film dengan teknologi dua dimensi atau 2D, tiga dimensi (3D), atau layar ScreenX. Kalau nonton film dengan teknologi 2D dan 3D itu sudah biasa, bagaimana dengan layar ScreenX.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu bioskop yang menyediakan fasilitas nonton film dengan teknologi ini adalah CGV di Grand INodnesia. Layar ScreenX berarti layar sebagai wajah tayangan film berada di tengah, dinding kanan dan kiri, hingga membentuk sudut 270 derajat dari arah penonton.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu film yang ditayangkan dalam format layar ScreenX adalah Maleficent: Mistress of Evil. Studio dengan layar ScreenX berukuran sama seperti studio reguler di bioskop pada umumnya. Perbedannya hanya pada layar yang lebih besar dari ukuran layar bioskop biasanya. Layar itu ditempelkan menutupi dinding dari sisi atas, bawah, kanan dan kiri.
Begitu film mulai ditayangkan, dinding putih di sisi kanan dan kiri layar seakan berubah menjadi layar. Meski begitu, fokus utama film tetap di tengah. Penonton bisa sesekali menengok dinding itu saat sejumlah adegan muncul di sana.
Bioskop dengan layar ScreenX. Antaranews
Ada beberapa bagian dari film Maleficent: Mistress of Evil yang bisa dinikmati dengan sudut 270 derajat. Misalnya dalam adegan di hutan ajaib Moors. Pemandangan Moors terasa lebih luas dan memuaskan karena sudut pandang penonton mencapai 270 derajat. Penonton seakan berada di tengah hutan yang dipenuhi bunga-bunga beserta makhluk di sana.
Jika menyaksikan film di bioskop dengan layar ScreenX, sebaiknya pilih kursi bagian tengah belakang. Musababnya, duduk di tengah belakang memungkinkan pandangan ke segala arah dan merasakan sensasi gambar yang seolah mengelilingi penonton.
Penasaran mau coba sensasi baru menonton film di bioskop dengan layar ScreenX?