KETUA SOKSI Soehardiman bisa berbangga ketika Harmoko naik menjadi Ketua Umum Golkar. Sebab, dialah yang sejak awal terang-terangan menyebut Menteri Penerangan itu sebagai calonnya. Pencalonan terbuka model begini, yang sebelumnya tak pernah ada dalam tradisi Munas Golkar, segera mengundang tanggapan pro-kontra -- meski akhirnya Harmoko, kader SOKSI, yang terpilih. Soehardiman memang punya pandangan tegas dan tanpa tedeng aling-aling, misalnya pendapatnya soal sudah waktunya kepemimpinan sipil naik. Menurut Soehardiman, penerapan dwifungsi ABRI pun bakal banyak dipengaruhi dan diwarnai proses power shift yang bersifat global, regional, dan mondial yang menggelinding sejak pertengahan abad ke-20. Ia memandang kepemimpinan politik di Indonesia berjalan sebagai siklus 25 tahunan. Tahun 1945-1970, kepemimpinan politik berada di tangan sipil yang berasal dari organisasi sosial politik. Pada 1995-2020, Soehardiman yakin, siklus berulang dan kepemimpinan bangsa akan bergeser kembali ke masyarakat sipil, tapi dengan peran dan kualitas berbeda dibandingkan dengan periode 1945-1970. Selanjutnya, 2020-2045 merupakan era kesejahteraan dengan kembalinya peran ABRI dalam politik nasional. Itulah sepenggalan pandangan lelaki kelahiran Gawok, selatan Solo, itu seperti yang ditulisnya dalam buku setebal 471 halaman ini. Diawali dengan riwayat hidup Soehardiman mulai ia kecil, sekolah militer, sampai membentuk organisasi SOKSI dan Golkar, buku ini memang berisi pokok-pokok pikiran Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Agung itu dalam bidang sosial, ekonomi, dan politik. Misalnya, mengenai ide dasar dan perjuangan SOKSI, dwifungsi ABRI, Golkar, dan Islam menghadapi tantangan masa depan. Buku ini menjadi jilid pertama dan akan disambung jilid kedua: Dana Revolusi dan Isu Politik Subandrio. Dari serangkaian riwayat mayor jenderal purnawirawan yang memegang gelar profesor doktor ini, yang paling penting adalah sewaktu ia membentuk SOKSI (Sentral Organisasi Karyawan Sosialis Indonesia -- belakangan kata sosialis diganti swadiri), yang menjadi salah satu pilar Golkar. ATG
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini