Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Buku

Rehal-surasono

Jakarta : pustaka jaya, 1985.

18 Januari 1986 | 00.00 WIB

Rehal-surasono
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
JALAN SUFI Oleh: Idries Shah Penerbit: Pustaka Jaya, Jakarta, 1985, 364 halaman "MENURUT kepercayaan Muslim, adalah suatu penghinaan kepada Tuhan kalau darwis berkata: Kami tidak takut akan neraka, atau menghasratkan surga." "Mereka tidak bermaksud demikian. Mereka mengartikan bahwa takut dan berhasrat bukanlah cara di mana orang hendaknya dilatih." Tanya jawab di atas, yang termaktub dalam bab Tashawwuf dan Islam, memberi gambaran bahwa di kalangan Islam sendiri banyak yang tak bisa memahami alam pikiran kaum sufi. Bisa dimengerti kalau di Barat kesalahpahaman orang tentang sufi kian beraneka. Tidak mudah, memang, untuk bisa memahami atau mencoba mengerti tentang sufi. Pemahaman seseorang akan sangat bergantung pada sumber mana ia memperoleh masukan atau bahan bacaan, dan bagaimana persepsinya. Lewat buku ini, pengarang mencoba melukiskan sesuatu dari kekayaan dan alam pikiran kaum sufi. Katakanlah, semacam usaha meluruskan pandangan yang kurang tepat terhadap golongan mistik Islam itu. Ini memang sebuah buku yang tergolong lengkap berbicara tentang para darwis penganut paham sufi. Ada petikan biografi para tokoh seperti Al Ghazali, Omar Khayam, Ibnu'l Arabi, danJalaluddin Rumi, berikut kutipan ajaran-ajaran atau buah pikirannya. Diketengahkan pula adanya empat orde utama, yaitu mazhab Chishti, Qadiri, Duhrawardi, dan Naqsyabandi. Ada sebuah kisah tentang seorang lelaki berasal dari Abu Iskhak Chishti. Bapak orde Chishti Pria itu, sekali waktu, mengalami kesulitan. Ia bersumpah, jika masalah yang dihadapinya bisa terpecahkan, ia akan menjual rumahnya dan mendermakan hasil penjualan itu untuk orang miskin. Setelah problem teratasi, lelaki itu merasa sayang bersedekah. Akhirnya ia mendapat akal. Ia menjual rumahnya seharga satu keping uang perak. Tapi, si pembeli diwajibkan membeli rumah serta kucingnya, yang dihargai seribu keping uang perak. Rumah terjual. Uang satu keping ia sumbangkan, dan yang seribu keping dikantungi sendiri .... Karya Idries Shah ini mula-mula terbit di London pada 1968 dengan judul The Way of The Sufi. Buku ini - diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh Kasidjo Djojosuwarno - bisa menjadi pegangan bagi para peminat yang ingin tahu atau ingin mendalami lebih jauh soal sufi. Surasono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus