Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Buku

Rehal-zaim uchrowi

Pengarang: fuad hassan jakarta: grafiti pers, 1985. (bk)

2 November 1985 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SANG MAHASISWA DAN SANG WANITA, DASACARITA DARI HUNGARIA Alih Bahasa: Prof. Dr. Fuad Hassan Penerbit: PT Grafiti Pers, Jakarta, 106 halaman "EROPA sedang tertidur. Hungaria sudah dilupakan orang," kata Ignac Vono. Sebenarnya ia hanya berseloroh, setelah seorang kawan melarangnya minum bir: "Seorang pria Hungaria yang terhormat tidak minum bir." Nama Ignac Vono hanya pelaku - sekaligus judul - cerita pendek karangan Endre Fejes. Cerita pendek itu, dan sembilan lainnya, dialihbahasakan Prof. Dr. Fuad Hassan, kini menteri P & K, ke Bahasa Indonesia. Kesepuluh cerita yang dipilih semuanya memikat. Kalimat-kalimat yang dipilih umumnya lugas dan efektif - tanpa meninggalkan kesan kaku. Malah kemampuan sepuluh pengarang yang berbeda, untuk melukiskan suasana secara detail, lebih dari sekadar cukup. Yang menonjol adalah pemilihan tema yang konvensional: romantis dan tak terasa mengada-ada. Sangat sederhana, malah. Lihat saja Omelette a Woburn - yang disukai Fuad - cerita tentang kekecewaan Kornel Esti setelah hidangan yang dipesannya, yang ia tak tahu persis menunya, disajikan. Ternyata, hidangan itu tak beda dengan telur dadar yang biasa dibuatkan ibunya. Hari Cerah di Musim Semi tentang anak yang bebas bermain hingga celananya basah Petualangan Berpakaian Seragam tentang cinta Vilma, si pembantu atau Hari Minggu yang Damai tentang Csik yang tenggelam karena ambisinya selain mengenalkan pada kita cerita pendek yang baik, juga mengenalkan kita kepada Hungaria yang indah. Tapi, anehnya, hampir tak ada cerita yang menggambarkan suasana pemerintahan komunis di negeri itu. Hungaria - negeri yang dikunjungi Presiden Soeharto baru-baru ini memang hampir tak dikenal di sini. Apalagi karya sastranya. Padahal, kualitasnya dilihat dari kumpulan cerita ini - tidak buruk. Ketelitian pengarang Hungaria memotret suasana mungkin bisa dibandingkan dengan ketajaman sastrawan Jepang dalam melukiskan suasana hati. Itu yang membuat cerita pendek dalam buku ini enak dibaca, tanpa kehilangan bobot sastranya. Bagi bukan peminat sastra, buku ini cukup menghibur. "Yang tragis, yang dramatis, yang sinis, yang ironis, yang humoristis, yang riang, yang murung, yang garang, penasaran . . . (catatan: dari Hungaria ini)," tulis Fuad, "tidak layak untuk dilupakan". Zaim Uchrowi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus