Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Novel ketiga dari trilogi Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono resmi diluncurkan pada Jumat, 16 Maret 2018. Penutup trilogi kisah Sarwono dan Pingkan ini mengambil judul Yang Fana Adalah Waktu, sama seperti karya puisinya yang dibuat pada 1978.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Sapardi, judul tersebut diambil berdasarkan pertimbangan dan obrolan bersama tim penerbit, Gramedia Pustaka Utama. Sebelumnya, Sapardi sempat mengajukan beberapa judul, tapi akhirnya judul Yang Fana Adalah Waktu yang disepakati keduanya. "Bermacam judul saya tawarkan, lalu didiskusikan. Akhirnya ini, cocok. Untung gambarnya (cover buku) cocok," ujar Sapardi di Perpustakaan Nasional, Jumat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Judul, menurut Sapardi, bukan hanya perkara isi, tapi bagaimana judul bisa punya magnet terhadap daya tarik orang untuk membeli. Sama seperti Hujan Bulan Juni, Yang Fana Adalah Waktu menjadi frasa yang melekat di pembaca karya Sapardi. Sehingga judul tersebut ditetapkan sebagai judul buku ketiga.
Novel Yang Fana Adalah Waktu, buku ketiga dari trilogi Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono.
Mirna Yulistianti, selaku penyelia naskah, menuturkan proses pengeditan buku Yang Fana Adalah Waktu tak banyak berbeda dengan buku sebelumnya. Hanya, secara tidak langsung kali ini Mirna harus mengedit dua karya sekaligus. Di dalam buku ini, sang tokoh utama, Sarwono, menerbitkan sebuah buku puisi untuk Pingkan. Buku tersebut turut disertakan dalam novel ini.
"Ini novel yang di dalamnya ada karya yang juga ditulis Sapardi. Tapi karya itu diakui sebagai karya tokoh di dalam novel itu," ujar Mirna kepada Tempo. Ia melanjutkan, dalam pengerjaan puisi-puisi dalam Yang Fana Adalah Waktu ini, Sapardi berusaha keras untuk tak menjadi dirinya.
Trilogi Hujan Bulan Juni berkisah tentang hubungan manusia yang diwarnai perbedaan budaya dan agama. Kisah dua tokoh ini mulai bergulir sejak buku pertama, Hujan Bulan Juni (2015), dan Pingkan Melipat Jarak (2017). Sapardi Djoko Damono menulis buku ketiga ini setelah menyelesaikan buku kedua. Proses penulisan, menurut Mirna, memakan waktu sekitar satu tahun.