Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DISTRIK Boulogne-Billancourt, Paris, Oktober 1970. Di halaman pabrik Renault yang membara, Jean-Paul Sartre menyerukan solidaritasnya kepada para buruh. Ber-tengger di atas drum, berkaca-mata tebal, bermantel cokelat, bercelana dan bersepatu hitam, Sartre memegang mikrofon. Mulutnya terus berseru. ”Se-kitar 50 tahun kaum intelek-tual dan rakyat terpisahkan,” ucapnya. ”Kini saat-nya bersatu dan membentuk se-suatu yang baru.”
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo