Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Berita Tempo Plus

Sastra Masuk Kurikulum tanpa Kanon

Akan lebih baik sastra masuk kurikulum tanpa “politik kanonisasi”. Kanonisasi buku sastra bermasalah dan cenderung menyesatkan.

16 Juni 2024 | 00.00 WIB

Siswa membaca buku dari mobil perpustakaan keliling di SMA N 1 Kudus, Kudus, Jawa Tengah, 22 Agustus 2023. ANTARA/Yusuf Nugroho
Perbesar
Siswa membaca buku dari mobil perpustakaan keliling di SMA N 1 Kudus, Kudus, Jawa Tengah, 22 Agustus 2023. ANTARA/Yusuf Nugroho

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Sastra masuk kurikulum merupakan kabar gembira sekaligus jebakan bagi sastrawan.

  • Kanonisasi buku sastra untuk masuk kurikulum menyimpan masalah dan bahkan cenderung menyesatkan.

  • Sejak dulu, inti persoalan pengajaran sastra tetap sama: kurangnya niat baik dan kreativitas guru.

SASTRA masuk kurikulum. Ini tentu kabar gembira bagi sastrawan—baik penyair, cerpenis, maupun novelis—yang merindukan karyanya dinikmati dan diapresiasi oleh siswa. Tetapi itu juga sekaligus “jebakan” bagi sastrawan yang karyanya tidak segmented untuk siswa. Kegembiraan itu bisa berubah menjadi kegaduhan yang kurang produktif.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Ahmadun Yosi Herfanda

Sastrawan dan Pemimpin Redaksi Portal Sastra Litera. Menempuh karier jurnalistik sebagai penjaga rubrik sastra di harian Republika

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus