Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Sastra masuk kurikulum merupakan kabar gembira sekaligus jebakan bagi sastrawan.
Kanonisasi buku sastra untuk masuk kurikulum menyimpan masalah dan bahkan cenderung menyesatkan.
Sejak dulu, inti persoalan pengajaran sastra tetap sama: kurangnya niat baik dan kreativitas guru.
SASTRA masuk kurikulum. Ini tentu kabar gembira bagi sastrawan—baik penyair, cerpenis, maupun novelis—yang merindukan karyanya dinikmati dan diapresiasi oleh siswa. Tetapi itu juga sekaligus “jebakan” bagi sastrawan yang karyanya tidak segmented untuk siswa. Kegembiraan itu bisa berubah menjadi kegaduhan yang kurang produktif.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo