Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Satu mahasiswa satu matahari

Rektor suyudi di depan kantor pusat di depok. kampus baru dilihat dari udara. kursi belajar. dosen & mahasiswa menunggu kereta. suasana kuliah di tempat baru. jalan menuju kantor, dst.

5 September 1987 | 00.00 WIB

Satu mahasiswa satu matahari
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
JARUM jam belum menunjuk pukul 08.00. Kereta Rel Listrik merah dari Jakarta itu berderit, direm, berhenti di Stasiun UI Depok. Ratusan penumpang turun: mahasiswa, dosen, karyawan. Mereka bagaikan barisan kehilangan pimpinan, berbondong tak teratur menuju kampus baru: Kampus UI, di Depok, yang rencananya akan diresmikan oleh Presiden Sabtu pekan ini. "Ini memang keinginan lama, punya kampus baru yang ideal," kata Rektor Sujudi, yang Rabu pekan depan akan genap 57 tahun. Kampus baru berdiri di areal seluas 300 hektar, tiga kali luas kawasan Monas. Terletak di perbatasan, sekitar separuh luas kampus masuk wilayah Jawa Barat, selebihnya masuk DKI Jakarta. Ini jelas bukan rencana mendadak. Lima belas tahun lalu, Prof. Ir. Soemantri Brodjonegoro (almarhum), Rektor UI waktu itu, sudah merencanakan sebuah kampus ideal. Pertimbangannya antara lain, sudah dirasakan kampus semakin sesak dengan jumlah mahasiswa yang meningkat. Kini, dengan sekitar 16.000 mahasiswa, diperoleh ratio perbandingan antara mahasiswa dan ruang kuliah, 1:3. Padahal yang ideal, kata Sujudi, satu berbanding enam setengah. Rencana pembangunan diserahkan pada Lembaga Teknologi Fakultas Teknik UI, pada 1983. "Gedung UI yang akan dibangun disesuaikan dengan alam setempat," kata Todung Barita, Direktur Lembaga Teknologi itu. "Kami pada ahirnya memakai konsep desa," katanya. Seperti lazimnya desa, ada rumah kepala desa, ada balai desa, alun-alun dan rumah-rumah penduduk. Selain itu, gedung fakultas dibangun dengan gaya arsitektur daerah. "Tuhan Maha Pemurah. Di sini satu mahasiswa, satu matahari," seloroh Arya, 23 tahun, mahasiswa semester tujuh Jurusan Komunikasi Masa FISIP.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus