Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Eko Endarmoko, penulis buku Tesaurus Bahasa Indonesia, mengamati dua buah buku di hadapannya. Satu buku adalah karyanya dan satu lainnya buku Tesaurus Alfabetis Bahasa Indonesia yang disusun Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. Kedua buku itu penuh dengan coretan warna kuning, oranye, dan merah muda. ”Yang ini (merah muda) sama persis, yang ini (kuning) dimodifikasi, dan ini (oranye) diubah susunan gugus sinonimnya,” kata Moko, sapaan akrabnya, sambil menunjuk lembar-lembar di kedua buku itu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo