Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Sesuatu yang buruk, 1960-an

Sutradara: george englund produksi: universal pictures pemain: marlon brando, eiji okada, kukrit pramoj resensi oleh: salim said. (fl)

28 Januari 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

THE UGLY AMERICAN Cerita: William J. Lederer & Eugene Burdick Skenario: Stewart Stern Sutradara: George Englund Produksi: Universal Pictures INI adalah sebuah film yang terlambat datang, tapi mungkin belum terlambat untuk difikirkan. Ceritanya menyangkut politik luar negeri AS di sebuah negeri khayal di Asia Tenggara: Kerajaan Sarkhan yang tak pernah muncul di peta bumi buatan mana pun. "Ditemukan" di awal tahun enam puluhan, Sarkhan yang baru merdeka itu sudah pula berada dalam keadaan terpecah: bagian selatan dikuasai oleh pemerintahan yang pro Amerika Serikat, sedang di utara berkuasa pemerintahan yang bersifat komunis. Tidak banyak diketahui mengenai keadaan di utara -- film tidak bermain di sana-tapi di selatan dikenal tokoh Deong (Eiji Okada), bekas pejuang yang patriotismenya tidak berkurang hingga saat terakhir. Film dibuka dengan sebuah adegan di Jalan Raya Kemerdekaan, yang dibangun Amerika. Sarkhan Utara tentu saja berkepentingan. menyabot apa yang disebutnya sebagai "jalan militer" Amerika itu. Tidak dengan sebuah rencana sabotase, Deong ternyata juga tidak mendukung gagasan pemb uatan jalan raya itu. Karena sikap yang demikian itulah, maka baik di Washington mau pun di ibukota Sarkhan, orang-orang Amerika mencap Deong sebagai komunis. Dubes baru Amerika di Sarkhan, MacWhite (Marlon Brandon), teman lama Deong, mula-mula juga tidak percaya kalau temannya itu komunis. "Kalau setiap orang yang punya potret bersama dengan seorang tokoh komunis, lalu dicap komunis, saya pun bisa memberi cap komunis kepada Presiden Kennedy, karena ia punya potret bersama Kruschov," kata MacWhite ketika melakukan dengar pendapat diKongres. Tapi ketika terlibat debat dengan Deong mengenai Jalan Raya Kemerdekaan, di hari pertama ia tiba di Sarkhan, sang dubes akhirnya juga memberi cap komunis pada teman lamanya. Tahun 70-an Bisa dibayangkan serunya dehat dua kawan lama itu. Dengan sangat berapiapi di atas keyaWnan yang amat kukuh, MacWhite menggurui Deong mengenai perlunya pembuatan jalan itu bagi kepentingan perekonomian Sarkhan. Usaha Deong menjelaskan persoalan dan keperluan tanah airnya, tidak menggoyangkan keyakinan MacWhite akan kebijaksanaan yang telah ditetapkan Washington. Tidak bisa mengerti Deong yang juga makin berapi-api membela kepentingan tanah airnya, sang dubes malah nekad. Ia memerintahkan Perdana Menteri Sarkhan, Kwen Sai (Kukrit Pramoj) untuk mengarahkan jalan itu ke arah perbatasan Cina dan supaya peresmian sebagian dari jalan yang sudah selesai dilakukan oleh Raja Sarkhan dalam suatu upacara yang meriah. Tentu saja timbul reaksi hebat dari yang komunis maupun yang cuma patriot. Di penghujung tahun tujuh puluhan - saat pertama bagi publik Indonesia menonton film buatan awal tahun enam puluhan ini--gaya diplomasi Amerika di Sarkhan (dan Asia Tenggara umumnya) merupakan masa lalu yang cukup menggelikan untuk penonton. The Ugly American dibuat pada saat memuncaknya diplomasi "saudara tua" Amerikadi Asia Tenggara. Di saat itu perang dingin masih belum lagi membayangkan saat cairnya, sementara semangat MacChartisme belum pula seluruhnya menguap dari ruang-ruang sidang Kongres di Washington. Dan di saat itu apa yang baik menurut Washington yang harus jadi kenyataan di Asia Tenggara. Novelis William J. Lederer dan Eugene Burdick telah memberi peringatan keras kepada Washington pada sikap sombong dan serba tahunya di Asia Tenggara itu. Novel The Ugly American adalah ramalan yang kemudian teryata jitu. Dalam novel, yang kemudian difilmkan itu, telah diramalkan akhir dari sebuah sikap congkak yang dinunculkan di tanah yang wataknya tilak secara sempurna diketahui oleh orang-orang yang merasa membawa missi suci dari Washington. Dalam kenyataan, rezim Lon Nol terusir dari Kamboja, rezim Thieu diobrak-abrik di Saigon an Laos seluruhnya dikuasai oleh komunis. Salah Faham Kematian Deong secara amat tragis dibunuh oleh Sawad, pembantu pribadi yang amat dipercayainya, dan ternyata kader komunis--secara amat simbolis menggambarkan nasib tragis tokoh patriot yang selalu bisa ditemukan di semua negara Asia Tenggara. Amerika Serikat telah menarik garis tegas antara kawan dan lawan, dan-seperti juga komunis - yang lawan adalah semua mereka yang tidak dengan mudah mengikuti garis kebijaksanaan yang telah digariskan oleh pusat nun di seberang sana. Deong adalah Sihanouk, Deong adalah Shoupanapouma, Deong adalah sejumlah tokoh Vietnam Selatan yang selama bertahun-tahun mengeritik rezim Thieu. Dan Deong-Deong itu semua telah berakhir peranan sejarahnya. Mula-mula dilumpuhkan oleh Amerika, sudan itu digilas habis oleh penyerbuan komunis. Sebagai film, The Ugly American tidaklah termasuk luar biasa. Tapi penafsiran sutradara George Englund terhadap skenario Stewart Stern patutlah dipuji. Orang-orang Amerika -- terutama Dubes MacWhite--dalam film ini digambarkan secara karikatural. Efek dari cara macam ini bisa menimbulkan kedongkolan para penonton terhadap orang-orang Amerika yang sok mengajari dan selalu mengatur itu. Tapi itu barangkali kesan jika film ini ditonton 10 tahun silam. Menyaksikannya sekarang ini, The Ugly American, cuma menimbulkan kelucuan pahit bagi kita semua--tentang sebuah salah faham yang terpaksa dibayar dengan pahit oleh puluhan juta bangsa-bangsa Asia Tenggara sekarang ini. Salim Said

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus