Si kuda hitam sudah pergi

DUNIA tari berkabung. Rudolf Nureyev, penari legendaris berdarah Tartar, kembali ke alam baka. Rabu, 6 Januari 1993, ia meninggal dalam usia 54 tahun di sebuah rumah sakit di Paris. Selama tiga dasawarsa Nureyev malang-melintang sebagai mahabintang. Ia lahir dan dibesarkan di Rusia. Tetapi ia bukan hanya milik Rusia, melainkan Eropa, Amerika, bahkan dunia. Sebagai penari, Nureyev dikagumi dan dihormati oleh warga dunia yang menghargai kebebasan dan prestasi individual. Nureyev adalah simbol usaha keras, kebebasan, prestasi puncak, dan keterbatasan manusia. Proses ke- penariannya menunjukkan bahwa order dan disorder merupakan dua aspek yang membentuk dinamika kehidupan manusia. Nureyev adalah produk dari sistem pendidikan balet klasik yang konservatif dan keras khas Rusia, negara yang penduduknya sangat mencintai dan menghargai balet. Dan penghargaan tinggi yang di- raih Nureyev dicapainya lewat perjuangan keras. Di Uni Soviet, sebelum glasnost, ada 20 sekolah koreografi negara. Dua yang ter- kenal adalah Bolshoi dan Kirov. Melalui saringan ketat, anak-anak usia 10 tahun diajar balet dan pengetahuan umum selama 6-9 tahun. Lulusan terbaik ditampung dalam 34 kompani balet profesional yang tersebar di 31 kota, di mana setelah mengabdi selama 20 tahun, seorang penari dapat berhenti dan mendapat pensiun. Nureyev, lahir 1938, mula-mula belajar menari dari guru privat dan bergabung dengan sebuah grup balet amatir sebelum terpilih menjadi penari Ufa Opera Ballet di kota kelahirannya. Baru tahun 1955, ia berhasil masuk Sekolah Balet Leningrad (Kirov) belajar di bawah bimbingan Alexander Pushkin yang terkenal. Tiga tahun kemudian ia menjadi solois Kirov Ballet. Tetapi aturan keras di Kirov mengganjal kebebasan dan keingintahuan Nureyev muda. Ke- bandelannya sering menyebabkannya mendapat hukuman. Puncaknya terjadi tahun 1961, ketika ia menjadi anggota rombongan Kirov yang mengadakan pertunjukan keliling ke Paris-London-New York. Di Paris, perilaku Nureyev di luar panggung membuat official Soviet berang. Maka, ketika rombongan berangkat ke Lon- don, tanggal 17 Juni 1961, Nureyev digiring official dan petugas kedutaan Rusia di Paris ke pesawat lain untuk kembali ke Moskow. Nureyev berontak. Ia lari kembali ke bandara Le Bourget dan minta perlindungan polisi Perancis. Pembelotan Nureyev pun menjadi berita koran sedunia. Mulailah perjalanan petualangan seni Nureyev di Barat. Mula-mula Nureyev bergabung dengan The Grand Ballet du Marquis de Cuevas, menari sebagai sang pangeran dan blue bird dalam Sleeping Beauty. Kemudian berpasangan dengan Rosella Hightower ia tampil di London bulan Oktober 1961. Tahun 1962 ia muncul di AS bersama Chicago Opera Ballet, kemudian bergabung sebagai bintang tamu ''permanen'' Royal Ballet London, berpasangan dengan Margot Fontain dalam Gissele, Le Corsaire, Les Sylphides, Swan Lake, dan Marguerite and Armand. Penampilan Nureyev telah mengubah citra balet yang sebelumnya didominasi oleh penari-penari wanita. Publik Amerika mulai mengagumi figur lelaki yang aktif bergerak. Dan sebagaimana penari wanita, penari pria pun mulai menjadi simbol seks. Tak sedikit wanita dan pria homoseks yang datang hanya untuk mengagumi pancaran semangat kebinatangan dalam gerakan Nureyev yang meluap-luap yang membangkitkan birahi mereka. Emosi beroktan tinggi yang memancar dari tubuh penari ini, jika dipadu dengan teknik gerak kualitas tinggi, akan membuat sebuah tarian hidup dan merupakan ciri khas seorang mahabintang. Yang menarik, hasil kombinasi ini tidak pernah sama antara bintang yang satu dan yang lain. Berbeda dengan Erik Bruhn, yang menari bagaikan seorang pengeran yang romantis dan dingin, Nureyev menari bagai seekor kuda jantan yang menggelegak. Semangat menggelegak dan keinginan menjelajahi yang terkekang di Rusia tersalurkan di Amerika. Pada dasawarsa 1970, Nureyev mulai memasuki dunia tari modern. Katanya, ''Saya ingin menari dalam karya-karya baru, untuk mengembangkan diri. Tari modern adalah bagian dari tarian masa kini, bagian dari dunia tari kita. Tetapi saya juga ingin menunjukkan bahwa seorang penari balet tidak terbatas kemampuannya, bahwa seorang penari tak seharusnya membatasi diri, kalau saja ia mau belajar, kalau ia bersedia belajar. Tari hadir dalam berbagai macam dimensi dan kita bebas untuk bergerak dalam cara yang kita sukai. Saya pikir, apa yang sudah saya lakukan akan memacu kebebasan penari lain, kebebasan penonton yang melihat saya sebagai penari balet dan penari karya- karya modern.'' Maka, tahun 1975 ia diundang Martha Graham untuk menari sebagai Oedipus dalam Night Journey. Graham kemudian juga menyusun Lucifer, khusus untuk Nureyev. Nureyev juga pernah menari dalam koreografi Glen Tetley dan Murray Louis. Selanjutnya ia juga menari dalam Aureole-nya Paul Taylor dan ikut tampil di New York, Kota Meksiko, dan London, sebagai penari modern. Setelah 28 tahun berada di luar Rusia, baru tahun 1989 Nureyev kembali main di Kirov. Nureyev bukan satu-satunya seniman tari Rusia yang menyeberang ke Barat. Nijinski, Ulanova, Makarova, Balanchine, dan terakhir Barysnikov (1974) adalah beberapa tokoh penyeberang lainnya. Sal Murgiyanto