Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Singaraja Literary Festival digagas untuk membangkitkan intelektualitas pencinta sastra di Kota Singaraja.
Sejarah mencatat Singaraja sebagai pusat intelektualisme Bali pada masa lampau.
LUKISAN potret hitam-putih Tuan Dertik—julukan masyarakat Bali bagi linguis Belanda, Herman Neubronner van der Tuuk (1824-1894)—menyambut pengunjung di atas pintu ruang pameran Gedong Kirtya. Museum dan perpustakaan naskah lontar yang didirikan di Kota Singaraja pada 1928 ini dibuka dari Senin sampai Jumat. Namun pada Ahad, 25 Agustus 2024, Gedong Kirtya membuka pintunya lebar-lebar untuk tetamu. Pengunjung bahkan tidak dikenai tiket masuk seperti biasa.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Suara Literasi dari Gedong Kirtya"