Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Sum kuning tak ada lagi

Sum kuning alias sumariyem, gadis korban perkosaan telah mengubah namanya. ia sudah kawin, hidup tentram di dekat yogya, dan tak mau publisitas.

4 Oktober 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DI mana Sum Kuning kini? Segera setelah Pengadilan Negeri Yogyakarta membebaskannya dari tuduhan dan tuntutan hukum, Sumariyem alias Sum Kuning mengubah namanya. Dengan cara itu, Sum menginginkan agar anaknya, dan masyarakat sekitarnya kelak tak akan pernah mengingat luka lama itu. Sum memang telah membangun hidup baru. Ia menikah dengan Darmanto (bukan nama sebenarnya) tiga tahun lalu. Pesta diselenggarakan di Desa Jetak, Godean, Yogya, tempat Sum dibesarkan dan menyimpan duka. Sum mengenal Darmanto ketika masih jadi siswa perawat di Rumah Sakit Tentara Kodam Vll Diponegoro, Semarang. Semula Darmanto tak tahu siapa sesungguhnya gadis calon istrinya itu. Sesudah Sum menceritakan perjalanan hidupnya, betapa pun pahit dan cemar, toh Dar tetap meneriluanya sebagai calon istri yang dicintainya. Perkenalan tiga bulan itu, lalu berakhir dengan pernikahan. Kini keduanya hidup tenteram di sebuah kota kecil dekat Yogya. Dari hasil perkawinan, mereka mendapat seorang anak lelaki sehat hampir dua tahun usianya. Sum bekerja sebagai perawat di suatu Puskesmas, sedang suaminya bekerja di Perusahaan Jawatan Kereta Api. Karena suami istri itu sibuk, sang anak pagi hari hidup di bawah asuhan seorang pembantu. Sum yang ingin hidup tenang, memang tak ingin diganggu dengan segala kenangan masa lalunya. Ia menghindari setiap publisitas yang berkaitan dengan dirinya, apalagi berhubungan dengan peristiwa pemerkosaan itu. Ketika seseorang menyampaikan niat TEMPO mewawancarainya, mata ibu Dari seorang anak itu tampak basah . . Baginya Sum Kuning tak ada lagi. Bahkan, tak pernah ada.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus