Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Sutradara Asli Kritik Film Live Action The Little Mermaid: Inti Ceritanya Hilang

Sutradara John Musker menilai Disney gagal menyampaikan inti cerita dan pesan yang menjadi jantung pada film The Little Mermaid yang asli.

29 Mei 2024 | 10.18 WIB

Image of Tempo
material-symbols:fullscreenPerbesar
The Little Mermaid. Foto: Instagram/@disneylittlemermaid

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - John Musker, sutradara asli film The Little Mermaid (1989) memberikan komentarnya terhadap film live action yang diadaptasi dari film orisinal buatannya yang rilis pada 1989 lalu. Pria 70 tahun tersebut menyatakan bahwa Disney gagal menyampaikan inti cerita dan pesan yang menjadi jantung pada film yang asli.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meskipun berhasil meraup pendapatan sebesar 118 dolar AS dan mendapat tanggapan positif karena dinilai sebagai film yang bisa dinikmati, John Musker sangat menyayangkan dua hal dari film arahan sutradara Rob Marshall tersebut.

Ketidakpuasan terhadap Film Live Action The Little Mermaid

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Mereka tidak memainkan kisah ayah-anak, dan itulah inti filmnya,” katanya sebagaimana tertulis pada laman Variety, Ahad, 26 Mei 2024. Menurutnya, akan lebih efektif jika produk adaptasi dibuat lebih dekat dengan materi sumbernya, sehingga hal-hal seperti hubungan Ariel dengan ayahnya tidak hilang begitu saja.

“Dan kepiting — Anda dapat melihat hewan hidup di kebun binatang dan mereka memiliki lebih banyak ekspresi, seperti di ‘The Lion King,'” John Musker melanjutkan, terdengar tidak puas dengan penggunaan CGI yang membuat karakter di dalam film terlihat terlalu realistis. Baginya, hal tersebut membuat karakter-karakter tersebut kehilangan kemampuan untuk berekspresi secara maksimal.

The Little Mermaid. Dok. Disney

Hal tersebut dapat diatasi dengan memberi mereka desain yang lebih ekspresif, sehingga wajah mereka dapat menunjukkan perasaan mereka dengan lebih baik. Hal ini terutama harus diterapkan pada Mufasa: The Lion King yang merupakan prekuel Simba dalam wujud live action yang dicanangkan akan dirilis dalam waktu dekat.

Selain itu, ia juga menyarankan Disney untuk meninggalkan kepentingan politik dan fokus pada pengembangan cerita sehingga niat awal untuk membawa penonton kepada dunia putri Ariel bisa terbangun dengan lebih baik. Menurutnya, dibutuhkan koreksi untuk tidak menempatkan pentingnya pesan dari alur cerita di urutan kedua.

Pesan John Musker untuk Disney

Kritik John Musker itu sebetulnya bersifat membangun. Ia melihat bahwa Disney akan terus berusaha membuat versi adaptasi dari film-filmnya yang lain di masa depan. Ia memberikan komentarnya secara mendetail untuk menunjang kemajuan pada produk-produk adaptasi yang akan datang. 

“Kami tidak berusaha untuk dibangunkan, meski saya memahami kritik tersebut,” katanya. "Film-film klasik Disney pada awalnya tidak mencoba menyampaikan pesan. Mereka ingin Anda terlibat dalam karakter, cerita, dan dunia, dan menurut saya itulah intinya. Sebetulnya Anda tidak perlu menghilangkan agenda tersebut, tapi pertama-tama Anda harus menciptakan karakter yang membuat Anda bersimpati dan karakter yang tentunya menarik."

Kritik John Musker terhadap adaptasi Disney untuk The Little Mermaid yang mendapat 67 persen penilaian di laman Rotten Tomatoes dan 7,2/10 pada laman IMDb, membuktikan bahwa masih tersisa ruang bagi Disney untuk terus mengembangkan film-film keluarannya di masa depan. “Saya pikir mereka perlu melakukan sedikit koreksi dalam hal menempatkan pesan di urutan kedua, di belakang hiburan dan cerita yang menarik serta karakter yang menarik,” kata John Musker kepada media Spanyol El País daat ditemui di Animayo International Summit tahun ini di Gran Canaria, Spanyol.

VARIETY | SCREEN RANT | ENTERTAINMENT WEEKLY

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus