Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Tantangan Meramu Sejarah dalam Naskah Film Rahasia Rasa Karya Hanung Bramantyo

Film Rahasia Rasa dari Hanung Bramantyo mengangkat tema kuliner dan terinspirasi dari buku Mustikarasa yang diprakarsai Presiden Soekarno.

14 Februari 2025 | 09.53 WIB

Pemain film Rahasia Rasa pada Press Conference & Press Screening Film Rahasia Rasa di Epicentrum, Kuningan, Jakarta, 13 Februari 2025. Film yang disutradarai Hanung Bramantyo dan dibintangi Jerome Kurnia dan Nadya Arina mengangkat kisah seorang koki muda yang mencoba menghidupkan kembali resep legendaris Nusantara, sambil berjuang menemukan bumbu cinta dalam hidupnya. Tempo/Martin Yogi Pardamean
Perbesar
Pemain film Rahasia Rasa pada Press Conference & Press Screening Film Rahasia Rasa di Epicentrum, Kuningan, Jakarta, 13 Februari 2025. Film yang disutradarai Hanung Bramantyo dan dibintangi Jerome Kurnia dan Nadya Arina mengangkat kisah seorang koki muda yang mencoba menghidupkan kembali resep legendaris Nusantara, sambil berjuang menemukan bumbu cinta dalam hidupnya. Tempo/Martin Yogi Pardamean

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Rahasia Rasa, film terbaru karya sutradara Hanung Bramantyo menawarkan pengalaman menonton yang ringan namun tetap menarik dengan pendekatan lewat sejarah alternatif. Penulis skenario Adi Nugroho mengungkapkan tantangan terbesar dalam menggarap naskah film ini adalah menjaga keseimbangan antara unsur sejarah dan hiburan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Yang pertama, kami sampai pada kesimpulan, film ini harus ringan, harus bisa ditonton dan tidak terlalu berat," ujar Adi dalam konferensi pers di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, pada Kamis, 13 Februari 2025. Ia menjelaskan bahwa keputusan ini diambil untuk memastikan Rahasia Rasa dapat dinikmati oleh berbagai kalangan tanpa kehilangan esensi cerita.

Proses Kurasi Cerita dari Momen Sejarah

Adi juga mengakui, menghadirkan sejarah alternatif dalam film ini bukanlah tugas mudah. Ia dan timnya harus cermat dalam memilih momen-momen sejarah yang akan diangkat tanpa mengaburkan garis tipis antara fakta dan fiksi. "Daya tarik utama film ini adalah kita enggak bisa bedain mana yang di sejarah beneran, mana yang fiksi," ucapnya. Adi juga mengajak penonton untuk bermain imajinasi dalam menafsirkan alur cerita.

Pendekatan ini diharapkan dapat memberikan ruang bagi penonton untuk berpikir tanpa merasa terbebani oleh informasi yang berlebihan. Ia berharap Rahasia Rasa menjadi tontonan yang menghibur dan menyegarkan, namun tetap meninggalkan kesan.

Penulis film Rahasia Rasa Adi Nugroho pada Press Conference & Press Screening Film Rahasia Rasa di Epicentrum, Kuningan, Jakarta, 13 Februari 2025. Tempo/Martin Yogi Pardamean

Riset dari Buku Karya Bung Karno

Untuk menghadirkan nuansa sejarah yang autentik, Adi dan tim melakukan riset mendalam dengan menggunakan buku-buku karya Bung Karno sebagai referensi utama. Walaupun beberapa buku tersebut sulit ditemukan, mereka berhasil memilih satu buku yang dianggap aman dan relevan untuk dijadikan sumber inspirasi.

"Ketika saya menerima bahan risetnya, saya berpikir bagaimana caranya mengubah kumpulan data ini menjadi sebuah cerita yang menarik," ujar Adi. Proses riset ini tidak hanya melibatkan penelusuran literatur, tapi juga eksplorasi ke berbagai tempat untuk menggali sejarah yang relevan dan menarik bagi penonton.

Sinopsis Rahasia Rasa

Rahasia Rasa berkisah tentang Ressa (Jerome Kurnia), seorang koki kenamaan yang kehilangan indra pengecap akibat kecelakaan. Dalam upaya memulihkan dirinya, ia kembali ke kampung halaman dan bertemu dengan Tika (Nadya Arina), koki rumahan yang mewarisi resep-resep klasik dari buku legendaris Mustikarasa

Buku yang diprakarsai Presiden Soekarno pada 1964 itu menjadi kunci dalam perjalanan Ressa untuk mengenali kembali rasa dan ingatan masa lalunya. Di tengah pencarian rasa, benih cinta tumbuh antara Ressa dan Tika. Namun, kehadiran Broto (Slamet Rahardjo), Dinda (Valerie Thomas), dan Alex (Ciccio Manassero) menambah kompleksitas konflik dan justru mengungkap lebih banyak rahasia. Film ini siap tayang di bioskop pada Kamis, 20 Februari 2025.

Adinda Jasmine

Adinda Jasmine

Bergabung dengan Tempo sejak 2023. Lulusan jurusan Hubungan Internasional President University ini juga aktif membangun NGO untuk mendorong pendidikan anak di Manokwari, Papua Barat

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus