Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
REGENERASI tak menjadi persoal-an,” kata sutradara Robert Wilson, 78 tahun, kepada Isma Savitri dari Tempo saat ditanyai bagaimana komentarnya terhadap pementasan I La Galigo yang sekarang banyak menggunakan aktor baru. Kepergian Puang Matoa Saidi membuatnya sedih. Tapi bukan masalah baginya saat Saidi digantikan aktor biasa. Berikut ini kutipan wawancara dengannya.
Apa tantangan baru pementasan I La Galigo ini?
Sebagian pemainnya sekarang baru. Begitu-pun pemusiknya. Saat latihan di Bali kurang-lebih 17 tahun lalu, pentas dilakukan di panggung terbuka. Ke-mudian I La Galigo dimainkan di dalam ruangan. Dalam setiap pertunjukan, termasuk sekarang, saya mesti memastikan suaranya tetap indah.
Anda menganggap regenerasi tak menjadi persoalan....
Saya menganggap regenerasi tak menjadi persoalan besar. Terlebih dasar-dasar teater (tradisional) di Indonesia juga salah satu akar visi teater (kontemporer) saya. Awalnya saya menyenangi hal-hal yang hening dan lebih mengeksplorasi gerak. Baru belakangan saya membubuhkan musik dan teks. Dan yang saya senangi dalam pentas ini adalah bagaimana kisah tersebut bisa dituturkan lewat mantra (nyanyian) yang terpisah dari adegan-adegannya. Saya jadi punya perspektif yang lebih luas dalam melihat teater ketimbang seni panggung Barat.
Pemeran bissu sekarang bukan bissu asli....
Buat saya, ini pilihan baik untuk pemen-tasan.
Bagaimana Anda memandang I La Galigo sebagai “ingatan dunia?”
I La Galigo sebagai ingatan dunia sesungguhnya merefleksikan masa depan.
Apakah Anda menganggap pementasan sebagai bagian dari ritual?
Saya tak pernah berpikir bahwa teater adalah ruang untuk praktik keagamaan dan ritual. Hal-hal seperti itu semestinya dijalankan di gereja atau rumah ibadah lain, bukan di panggung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo