Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pertunjukan tanpa penonton; Empty Theatre, kata Krisna Murti. Dan pada akhirnya pertunjukan itu bukan hanya nirpenonton, juga tanpa tontonan. Sembilan tokoh wayang orang yang hadir dan bermain mendadak berpusing cepat dan berubah menjadi berjuta noktah dan lenyap. Atau, di adegan lain, Bagong, Kresna, dan Srikandi yang hadir di layar tiba-tiba meledak berkeping-keping dan hilang. Seperti sebuah bom tersimpan dalam tubuh masing-masing dan meledak bersama-sama.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo