Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lima tahun sudah Ratih Sanggarwati mengubur niat memimpin daerah kelahirannya, Ngawi, Jawa Timur. Namun, di saat dirinya sudah melupakan keinginan itu, tawaran dan permintaan justru datang bertubi-tubi. Salah satu partai politik pun mendapuknya ikut pemilihan Bupati Ngawi periode 2010-2015.
"Sepulang dari naik haji Desember lalu, saya putuskan meneruskan perjuangan," kata None Jakarta era 1980-an ini. Bila dipercaya memimpin Ngawi, dia ingin berkonsentrasi pada bidang pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. "Langkah pertama tentu memperbaiki birokrasi," ujarnya.
Untuk menghadapi pemilihan bupati, Ratih melakukan penjajakan kepada kalangan partai politik. Para kiai di Jawa Timur pun disambanginya demi mendapatkan restu. Alhasil, mereka yang semula menolak pemimpin wanita kini mendukungnya. Ratih akan memilih pria untuk menjadi calon wakilnya. "Biar ada perspektif berbeda, dari laki-laki dan perempuan."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo