Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

<font face=arial size=2 color=brown>Saras Dewi</font><br />Protes Topeng Monyet

19 September 2011 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEDIH menyaksikan banyak hewan ditelantarkan dan dieksploitasi, penyanyi Saras Dewi, 28 tahun, giat berkampanye memperjuangkan hak binatang. "Saya tidak tega melihat binatang disakiti," kata perempuan cantik yang juga dosen filsafat di Universitas Indonesia itu. Bersama beberapa aktivis, dia bergabung dengan Jakarta Animal Aid Network.

Pekan lalu, Saras ikut berdemonstrasi menuntut pemerintah Jakarta menertibkan topeng monyet. Menurut dia, cara pelatihan topeng monyet sangat tidak manusiawi (atau hewani?). Monyet dipukul, dibiarkan di panas matahari, tidak diberi makan untuk melatih disiplin. Tidak sedikit monyet yang tewas karena proses latihan ini. Pelantun Lembayung Bali ini pernah pula berunjuk rasa menentang penangkapan lumba-lumba Karimun Jawa untuk sirkus.

Saking cintanya kepada hewan, sejak 15 tahun lalu Saras memilih menjadi vegetarian. "Saya sudah lupa rasa daging dan ayam," kata Saras, yang kini sedang menyelesaikan studi S-3.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus