Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

<font face=arial size=2 color=#ff9900>Fira Basuki Baskoro</font><br />Monumen Cinta

25 November 2012 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Novelis Fira Basuki Baskoro, 40 tahun, sadar, tidak mungkin bisa menghidupkan kembali suaminya, Hafez Agung Baskoro, yang begitu dirindukannya. Namun ada satu rencana yang ia buat untuk mengenang keabadian cinta mereka. Ia mendirikan sebuah pondok pesantren di Kranggan, Bekasi, dengan nama suaminya, Pondok Al-Hafez. Pesantren itu bersebelahan dengan Masjid At-Tauhid, tempat ia dan Hafez menikah. "Di halaman masjid itu suami saya dikebumikan," kata penulis novel Pintu, Atap, dan Jendela ini, Senin pekan lalu.

Tanah pesantren itu adalah milik keluarga suaminya. Selain pesantren, di tempat itu akan dibangun panti asuhan. Kini pembangunannya sudah separuh jalan. Hampir setiap pekan Fira datang bersama sang putri, Kiad Sastra Baskoro, 3 bulan. "Kiad tersenyum jika dibawa ke sana," kata Fira.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus