Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
GUSTI Kanjeng Ratu Bendara Nurastuti Wijareni, 25 tahun, tak menyangka mendapat hadiah liontin berlian dari Achmad Ubaidillah, 30 tahun, pada malam menjelang hari pernikahan mereka. "Senang banget, ini kejutan," kata Reni, panggilan akrab GKR Bendara, dengan wajah berseri kepada Tempo, di kamar pengantin Sekar Kedaton, tempat dia menghabiskan malam midodareni, Senin malam pekan lalu.
Sesuai dengan adat, pada malam itu, mempelai perempuan dipingit, sehingga tak dapat bertemu dengan pengantin lelaki. Hadiah untuk Reni itu dititipkan melalui kakak sulungnya, GKR Pembayun. Perhiasan itu berbentuk bulat, lebih besar dari sekeping uang logam. Pada bagian tengahnya terdapat emas bergambar Masjidil Haram.
"Padahal saya tidak ngasih apa-apa," Reni menambahkan. Ia hanya memberi foto kepada Ubai—panggilan akrab Achmad—yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil di Sekretariat Wakil Presiden, melalui salah seorang kakaknya. Ubai, yang bukan dari kalangan keraton, diberi gelar Kanjeng Pangeran Haryo Yudhanegara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo