Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gara-gara melenggang tanpa sehelai benang di sebuah minimarket, Joko Anwar menuai hujan protes. Sutradara sekaligus penulis skenario itu dituding cuma mencari sensasi murahan lewat aksi pamer aurat. ”Saya menyesal, tapi mau bagaimana lagi,” kata Joko yang tengah berada di Washington, Amerika Serikat, pekan lalu.
Sutradara film Janji Joni dan Jakarta Undercover itu mengatakan aksi bugilnya tersebut terpaksa dilakukan lantaran sudah kadung berjanji. Di halaman situs jaring sosial Twitter miliknya, Joko membuat status bertulisan, ”If I got my 3.000th follower today, I’ll go into a Circle K naked”. ”Awalnya cuma bercanda, ternyata ditanggapi banyak orang,” katanya.
Hanya dalam waktu dua jam, jumlah ”pengikut” Twitter-nya melonjak melebihi target. Ia pun tak bisa berkelit. Lewat tengah malam, janji itu dia penuhi. Foto peristiwa di dalam minimarket 24 jam itu pun dipamerkan sebagai bukti.
Meski mengundang kontroversi, Joko tak mau pusing memikirkan masalah itu. Kedatangannya ke Amerika sejak dua pekan lalu bukan untuk menghindari masalah. Film Pintu Terlarang garapannya diputar di sana sebelum mengikuti Sitges International Fantastic Film Festival of Catalonia, di Sitges, Spanyol, awal Oktober ini. Berpeluang meraih penghargaan? ”Wah, ya ndak tahu,” katanya. Rupanya kali ini Joko tak berani menebar janji.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo