Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perkembangan teknologi komunikasi yang begitu canggih diyakini bakal membantu pekerjaan banyak orang. Tapi sebaliknya bagi Emil Salim, 77 tahun. Kecanggihan peralatan komunikasi justru membuatnya kerepotan. ”Saya selalu lupa bagaimana cara membuka kunci ponsel ini,” kata Emil Salim ketika berkunjung ke kantor Tempo, dua pekan lalu.
Setelah beberapa lama mencoba dan tetap gagal membuka kunci Dopodnya, akhirnya ia menyorongkan kepada Tempo untuk membantu membuka. Kejadian seperti ini bukan terjadi sekali dua kali. Sejak anaknya berbaik hati mengganti telepon selulernya dengan Dopod, ia selalu kesulitan membalas pesan pendek dan email yang masuk. Soalnya, secepat kilat, dalam hitungan detik, Dopodnya segera mengunci. ”Memang aman. Tapi tidak menyenangkan bagi orang tua seperti saya,” ujarnya.
Memang serba salah. Sebagai ketua delegasi Indonesia dalam konferensi PBB tentang perubahan iklim di Bali, Desember mendatang, ia butuh alat komunikasi yang mudah dan cepat. Tapi ”memori tua” di kepalanya tak lagi bisa diajak kompromi. Saat ini, bila repot dengan Dopodnya, Emil memilih pulang ke rumah. Di sana ada pembuka kunci yang siap sedia mengatasi kesulitannya. Bagaimana kalau juru kuncinya dibawa saja ke Bali, Pak?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo