Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selama ini Achmad Mustofa Bisri, 66 tahun, dikenal sebagai kiai sekaligus penyair yang akrab dengan rokok. Dalam berbagai aktivitas, ia selalu ditemani rokok dengan pipa gadingnya. Tapi sekarang jangan harap mendapati Gus Mus—panggilan akrabnya—sedang merokok. Dia sudah menghentikan kebiasaan buruk itu, bahkan tidak bertahap. ”Saya langsung berhenti total,” ujarnya.
Gus Mus menegaskan, tidak benar jika rokok bisa menenangkan hati atau pikiran. ”Banyak orang merasa asyik membaca atau menulis sambil merokok. Namun asumsi itu kini tidak berlaku bagi saya,” dia menambahkan. Dia juga memberi tip tak perlu mencari alasan untuk berhenti merokok. ”Kalau alasan hilang, nanti merokok lagi,” begitu nasihatnya.
Dulu, ketika masih merokok, kolom, puisi, atau cerita pendek karya Gus Mus bertebaran di berbagai media. Setelah berhenti merokok, karya salah satu deklarator Partai Kebangkitan Bangsa itu ternyata tetap dimuat di berbagai media massa. ”Berarti merokok atau tidak merokok tak ada pengaruhnya pada hasil karya,” katanya sambil terbahak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo