Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SUKSES meluncurkan album pertamanya, Confession No. 1, Januari 2008, Afgan Syah Reza, 20 tahun, cepat mengatur strategi. Supaya dana tak lekas menguap, penyanyi yang populer dengan Terima Kasih Cinta ini mengeluarkan duitnya untuk sesuatu yang menjanjikan keuntungan. Termasuk membeli apartemen di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan; membangun rumah yang dilengkapi dengan studio kecil di Jakarta Timur; dan bermain dalam obligasi pemerintah atau yang dikenal dengan ORI.
”Jadi semua penghasilanku diakumulasi terus dibelikan ORI. Biar aman, karena ORI itu kan dijamin pemerintah,” tutur Afgan. Pria berkacamata minus ini memang serius. ”Tahun depan mulai usaha clothing line. Saya dan teman-teman mau buka butik, tapi juga melayani pemesanan by online,” ujar penyanyi yang siap merilis album keduanya, The One, akhir 2009 itu.
Ya, anak kedua dari empat bersaudara ini sangat kalkulatif. Percaya atau tidak, di dompetnya hanya ada sebuah kartu kredit dan kartu anjungan tunai mandiri. ”Ini aja jarang kepakai. ATM saja sebenarnya sudah cukup. Paling-paling kalau beli baju show aja pakai kartu kredit,” katanya.
Afgan sebenarnya bukan bintang yang sedang redup sinarnya. Album-albumnya meledak di pasar, bahkan bulan depan ia merambah sebuah dunia baru: beradu akting dalam produksi layar lebar garapan aktor kawakan Deddy Mizwar. Namun ia peduli terhadap masa depan. Dalam salah satu lagu ciptaannya yang diberi judul My Choice, Afgan ingin menggugah semangat kaum muda untuk lebih berani mengambil keputusan dan menentukan pilihan dalam hidupnya. ”Tapi juga harus konsekuen dengan pilihan yang diambilnya,” katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo