Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JIKA Anda bertemu dengan Bimbim, jangan heran bila ia membawa pensil, terutama bila sedang di atas panggung. Pria yang memiliki nama asli Bimo Setiawan Almachzumi ini bukan penggemar pensil. Alat tulis itu menjadi pengganti rokok bagi drummer Slank ini. "Biar enggak mati gaya," katanya sambil terbahak. Rupanya, pria 43 tahun itu tengah berjuang mewujudkan resolusi pada 2010 ini: berhenti merokok.
Sejak awal tahun hingga kini, ayah dua anak itu berhasil berhenti merokok sama sekali. Dulu, ia merokok hingga 40 batang sehari. "Kalau ingin berhenti, jangan pernah setengah-setengah," ujarnya tegas. Sekarang putra Bunda Iffet itu mengganti rokok dengan permen, kopi, dan camilan. Gara-gara berhenti merokok pula, tubuh Bimbim semakin segar. Berat badannya naik hingga tujuh kilogram hanya dalam tiga pekan. Tahun lalu, ia berhasil menghentikan konsumsi alkohol. "Perutku sudah bermasalah," katanya.
Meski telah menjadi perokok selama 30 tahun, Bimbim tak perlu terapi khusus untuk stop merokok dengan cepat. "Saya pernah ditawari terapi, tapi mahal," ucapnya sembari terkekeh. Suami Reny Setiawati ini juga punya tip jitu. Ia sengaja bercerita kepada semua orang tentang tekadnya itu. "Supaya saya malu kalau ketahuan merokok lagi," katanya. Ia pun tak terganggu meski dua anggota Slank, Ivan dan Kaka, masih merokok. "Biarpun mereka merokok di depanku, santai aja." Kapan personel Slank lain menyusul?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo