Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tak ingin jenuh dengan dunia politik dan pemberantasan korupsi, sudah setahun ini Teten Masduki serius menekuni hobi beternak domba. ”Sekarang saya panglima domba. Saya punya dua komandan di sini, komandan ngarit alias danrit dan komandan kandang alias dandang,” katanya tergelak.
Lebih dari 100 ekor domba dipelihara di kandang yang terletak di tengah sawah di kawasan Cibinong, Jawa Barat. Ada domba lokal, domba Garut, dan domba Australia. Satu domba kesayangannya diberi nama Luna Maya. ”Karena putih dan panjang. Seperti Luna Maya yang putih dan tinggi,” ujar lelaki 46 tahun itu.
Melalui domba, peraih Tasrif Award 1999 ini menemukan konsep pemberdayaan masyarakat untuk mengurangi kemiskinan. ”People to people solidarity. Konsepnya mirip koperasi dengan modal domba,” dia menambahkan. Saking bersemangatnya, dalam dua tahun ke depan Teten menargetkan memiliki 1.000 ekor domba. Jangan terima sumbangan domba dari koruptor, ya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo