Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SEBAGAI keturunan ke-16 Pangeran Sunan, penguasa kerajaan kecil Talaga Manggung di Majalengka, Jawa Barat, Tubagus Hasanuddin harus bolak-balik Jakarta-Majalengka tiap dua bulan. Wakil Ketua Komisi Pertahanan dan Luar Negeri DPR ini ternyata punya posisi unik: koordinator juru kunci makam sang pangeran, yang merupakan salah satu makam keramat di Majalengka. ”Saya memberi arahan agar ziarah makam ini tidak jatuh ke perbuatan musyrik,” ujarnya.
Juru kunci alias kuncen makam yang terletak di Desa Sanghyang, Kecamatan Talaga, Kabupaten Majalengka, itu berjumlah tujuh orang. Mereka adalah keturunan raja-raja Talaga Manggung sehingga memiliki pertalian darah yang cukup dekat dengan Tubagus. ”Ada paman, keponakan, dan sepupu,” ujarnya. ”Saya ditunjuk sebagai koordinator kuncen,” ujarnya.
Tubagus Hasanuddin juga harus mengunjungi makam Talaga Manggung pada saat upacara Seren Taun—perayaan hasil panen rakyat—yang diadakan setahun sekali. Dia didapuk menjadi ketua adat dalam pesta rakyat tersebut. Biasanya peserta upacara sekaligus berziarah ke makam keramat kakek moyang purnawirawan jenderal berbintang dua ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo