Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk memenuhi jadwal menemui massanya di Depok, Bekasi, Bogor, dan lima wilayah di Jakarta dalam kampanye putaran terakhir, Mohammad Amien Rais dari Partai Amanat Nasional punya jurus jitu. Sewa saja helikopter. Kemacetan pun tertanggulangi. Tapi tidak suaranya. Di akhir kampanye, lelaki berusia 55 tahun ini harus menyerahkan mikrofon kepada istrinya karena kehabisan suara.
Gaya kampanye Amien amatlah egaliter. Di Padang, misalnya, ia mengundang seorang nenek ke atas panggung. Sedangkan di Pelabuhanratu, di luar jadwal, ia mendatangi para nelayan di tempat pelelangan. Kontan, puluhan nelayan melemparkan ikannya dan dengan badan berbau amis memeluki Amien. Demi pemilihan umum, lelaki sederhana ini bersedia mengubah penampilannya. Ia kini kerap berjas dan berdasi. Lalu, mengapa ia tak mengubah gaya rambutnya? "Soalnya, sejak saya berumur tiga tahun, ibu saya sudah menyisiri saya seperti ini," ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo