Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Banyak kenangan

Dato mohamad bin rahmat, 41, adalah jebolan mahasiswa fsui jurusan bahasa indonesia. terpaksa "mlayu" akibat masa konfrontasi thn 1963. kenangannya diungkapkan dalam jamuan makan di hotel sahid jaya.(pt)

27 Januari 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MENPEN Malaysia Dato Mohamad bin Rahmat, yang berkunjung ke Jakarta dua minggu lalu, punya banyak kenangan tentang Indonesia. Bukan saja karena ia jebolan Universitas Indonesia, Fakultas Sastra. Tapi karena "saya ini termasuk orang Melayu yang mlayu (lari)," katanya - ketika menjawab sambutan BM Diah, Ketua Dewan Pers, dalam jamuan makan untuk Dato Rahmat di Hotel Sahid Jaya. Maksud Menpen Malaysia yang masih muda itu (41 tahun) adalah kejadian pahit yang menimpa dirinya ketika kuliah dulu. Masuk Fak. Sastra tahun 1958, Jurusan Bahasa Indonesia, Mohamad tak sempat mengambil skripsinya untuk sarjana lengkap. Timbul goro-goro (istilah wayang, maksudnya ramai-ramai, yakni konfrontasi), dan ia turut kena ganyang. Malah terpaksa bersembunyi 5 hari sebelum bisa diselundupkan kembali ke Kuala Lumpur. Tanggalnya pun dia tak lupa. "Pada 21 September 1963 itulah saya berhasil mlayu, " katanya. Kaya dengan humor, dalam sambutannya ketika makan siang bersama pers dan para humas itu (juga hadir Dirjen Kebudayaan P & K Dr. Haryati Soebadio, bekas dosennya dulu) Dato Mohamad menceritakan jenjang kariernya sampai terpilih jadi Menteri Penerangan Malaysia. Tapi ada satu soal penting lain yang amat menentukan dia menjadi Menteri. "Mau tahu?" katanya. "Karena saya ini keturunan orang Tegal!" Hadirin pun gerrr. Hadirin juga gerrr ketika ia, dalam pertemuan dengan staf pengajar dan para mahasiswa UI mengatakan terimakasihnya kepada mereka yang telah mengarahkannya dalam proses "penggedean". "Kini, ceritanya, saya sudah menjadi 'orang gede'. Tapi badan saya yang gede ini akibat saya telah berkeluarga"

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus