UNTUK pertama kalinya sejak diangkat jadi Dirjen Kebudayaan, Dr.
Haryati Soebadio (tidak ada hubungan nama dengan Maria Ulfah
Soebadio) minggu lalu turut serta dalam rombongan Menteri P & K
Dr. Daoed Joesoef. Mengenakan kain kebaya, Haryati sering
tertinggal di belakang dalam acara kunjungan ke Kalimantan
Selatan. Sesekali dia menemani Nyonya Sri Sulastri Daoed
Joesoef.
"Memang beda jadi dekan dan jadi dirjen," ujarnya. "Di kampus
dulu, saya bisa bebas berbicara dengan seseorang. Tapi sekarang
terpaksa agak dibatasi." Karena itu, dulu, ketika menerima
tawaran untuk jadi dirjen, pertama kali Haryati menolak. "Saya
menolak dulu karena takut kehilangan kebebasan. Tapi,
pikir-pikir, ya, terima saja. Kita 'kan tidak boleh egois,"
katanya.
Kini, jabatan barunya ini dirasa cukup menantang. Tapi,
syukurlah, "saya merasa cukup punya referensi untuk bidang
pekerjaan saya yang sekarang." Sambil mengepalkan tangan, tokoh
yang menggantikan kedudukan Dr. Mantra itu berkata: "Saya akan
mencoba melaksanakannya."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini