SEBUAH "dor", itulah yang dicemaskan oleh Pangeran Charles dan Putri Diana sewaktu berkunjung ke Spanyol, pekan silam. "Bila peluru sudah ditembakkan, tak seorang pun bisa menghindar," kata Pangeran. Yang dimaksud adalah tembakan dari gerilyawan Irlandia. Dua pekan belakangan ini gcrilyawan Irlandia, yang menuntut kemerdekaan dari Inggris, memang gencar melancarkan serangan. Berita di koran-koran Spanyol, yang dikutip oleh koran Inggris itu, membuat juru bicara Istana Buckingham jadi gusar. "Bagaimana mungkin berita ini bisa bocor ke pers ...," kata sumber di istana itu. Selain soal dor", juga diberitakan bahwa Putri Diana sangat ingin belajar tari khas Spanyol, flamenco. Yang belakangan ini, mungkin karena Diana kini tak lagi suka menyelinap ke luar Istana, bermobil sendirian menelusuri jalan-jalan kota. Pasalnya, terakhir kali ia lakukan, di tengah jalan sebuah mobil penuh orang Arab memergoki Putri Wales ini, lalu mereka mengejar. Berhasil, mereka menyalipnya sambil menyoraki dan mentertawainya. Sang Putri berbelok pulang, konon, sambil menangis. Charles dan Diana datang ke Madrid untuk membuka seminar tentang bursa uang Inggris. Acara sampingannya, mengunjungi Museum Seni Rupa Prado, di Madrid. Ini karena Lady Di rupanya sangat ingin melihat lukisan karya Velazquez dan Goya, dua empu seni lukis Spanyol. Yang pertama dari abad ke-17, terkenal dengan gaya klasiknya yang halus. Yang kedua, hidup di pertengahan abad ke-18 sampal perempat abad ke-19, masyhur dengan karya-karyanya yang menggambarkan kekejaman tentara pendudukan Prancis di Spanyol. Begitu asyik menikmati- lukisan, sampai-sampai mereka terlambat datang pada jamuan makan siang. "Wah, maaf, kami terlambat datang," ucap Diana sembari menyalami Raja Juan Carlos, tuan rumah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini