BEBERAPA truk penuh pemuda berseragam merah-merah menyerbu rumah yang berseberangan dengan Gedung Proklamasi, Jakarta. "Ibu mana .... Mana Ibu ...," teriak mereka yang memadati seputar halaman rumah. "Ketika itu saya sampai harus bersembunyi," tutur yang disebut-sebut sebagai "Ibu", yakni nyonya rumah, yang tak lain Nyonya Hartini Soekarno, kepada TkMo, Senin pekan ini. Tapi sang nyonya akhirnya menerah. Ia muncul, menghadapi para pemuda yang tak diundang itu. Ini karena dilihatnya mereka datang dengan ramai tapi sopan. "Secuil pun tak ada tanaman saya yang rusak," katanya. Lalu ia memenuhi permintaan mereka yang berseragam merah-merah itu, yang tak lam para pemuda Partai Demokrasi Indonesia. Harap maklum, peristiwa itu terjadi pada hari putaran terakhir masa kampanye PDI, dua pekan lalu. "Tapi saya tidak berkampanye, Iho," tuturnya pula. "Saya hanya mengucapkan selamat jalan untuk berkampanye, dan berpesan agar mereka tertib." Tak hanya sekadar nasihat, Hartini pun membagikan minuman air botolan kepada para pemuda yang berkampanye untuk partai yang masih menonjolkan figur Soekarno itu. Kini, dari hasil sementara pengumpulan suara Pemilu, khususnya untuk daerah pemilihan DKI Jakarta, Nyonya Hartini merasa senang. "Hasil yang bagus bagi PDI," katanya, setelah tahu, untuk sementara partai ini menduduki peringkat kedua. "Itu adalah peningkatan PDI dibandingkan hasil pemilu sebelumnya. Jadi, "ibu" ini nyoblos PDI? Ia cuma senyum, 'kan rahasia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini