Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Perayaan doktor emas

Dr. soeharto merayakan 50 tahun ia menyandang gelar doktor di bidang kedokteran. memberikan bea siswa untuk 5 mahasiswa fk-ui selama setahun, atas ide istrinya, ny. sinta lente tedjasukmana.

2 Mei 1987 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BELUM pernah terdengar adanya "doktor perak", kini ada "doktor emas". Jumat pekan lalu, Dokter Soeharto, 79, bekas dokter pribadi Almarhum Presiden Soekarno, secara khusus merayakan 50 tahun ia menyandang gelar doktor di bidang kedokteran. Gelar itu, ceritanya, diperoleh dengan menulis disertasi yang unik. Yaitu, ia membuktikan bahwa anggapan umum kala itu - orang Melayu lebih banyak kena tukak lambung, karena makan tak teratur - adalah salah. Orang Tionghoalah yang ternyata lebih banyak terkena. Tapi tak ada kaitan langsung dengan tukak lambung, bila pada pesta malam itu diumumkan pemberian beasiswa untuk lima mahasiswa FK UI. "Sebenarnya ide ini datang dari istri saya, karena dia yang punya duit," katanya sambil tertawa. Nyonya Sinta Lente Tedjasukmana, 49 tahun, istri itu, sebagai anggota perkumpulan orangtua mahasiswa FK UI, tahu bahwa "banyak mahasiswa pintar tapi kekurangan biaya kuliah." Dari situlah gagasan beasiswa lahir. Seratus ribu rupiah disediakan oleh Soeharto tiap bulan untuk lima mahasiswa, selama setahun. Angka lima dan besarnya uang disesuaikan dengan dana yang bisa diadakan. Adapun pemilihan mahasiswa yang berhak menerima beasiswa diserahkan kepada Dekan FK UI, yang malam itu hadir. Sejak 1959, dokter kelahiran Tegalgondo, Jawa Tengah, itu tak banyak berpraktek karena diangkat menjadi menteri, hingga 1966. Kini pun, setelah pensiun dari pegawai negeri pada 1978, bapak sembilan anak ini jarang buka praktek. Bukan karena ia diangkat jadi menteri, tapi karena sibuk membaca dan menulis di berbagai media kedokteran.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus