DI puncak gedung, di pecinan San Francisco, dua ninja duel sengit. Yang seorang tiba-tiba melenyapkan diri dengan bom asap. Dan ketika ia muncul kembali, lawannya segera menyerang dengan sabetan pedang. Tapi yang muncul itu ternyata tiang lisrik didandani mirip ninja. Matlah lawan itu kena setrum. Seri kedua dari The Master Senin malam pekan ini ditayangkan TVRI. Si jago Leevancleef tampak makin perkasa, sebagai orang Amerika yang menguasai seni bela diri injutsu dari Jepang. Aktor yang sorot matanya tajam, wajahnya keras ditimpa sinar matahari, kedua tangan kukuh siap mengayunkan pedang, memulai debutnya 36 tahun silam. Bukan dengan pedang, tapi pistol. Dialah pemegang jago tembak tak terkalahkan dalam sejumlah film koboi. Tapi, di usia 62 kini, pengambilan gambar buat The Master tidaklah seseru syuting film koboinya dulu. Dulu, Lee lebih cepat menarik pistolnya hingga adegan harus diulang karena juru kamera terlambat mengambil gambar. Kini, semangatnya memang masih sama tapi tubuhnya bukan yang dulu lagi. Dalam suatu pengambilan adegan Lee pernah terjungkal, roboh sebelum usai pertarungan yang menurut skenario harus dimenangkannya. "Saya harus menguras tenaga dua kali lipat, lupa bahwa saya sudah tidak muda lagi," tutur Lee kepada majalah Prive. Padahal, sebagai pemilik fitness center tiap hari ia latihan fisik dua sampai tiga jam, hingga tangan dan kakinya masih kukuh. Toh The Master yang dibintanginya di Amerika tersingkir -- bukan oleh ninja dari Jepang, tapi kisah raja minyak dari Amerika sendiri: serial TV Dallas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini