MARLIA Hardy genap 55 tahun, Rabu pekan lampau. Rumahnya di
bilangan Setiabudi, Jakarta, rumah petak 75 m2, meriah. Tapi
bukan karena ia sedang merayakan ulang tahun, cuma penghuninya
yang ramai ada 3 ekor anjing plus 13 ekor burung yang senantiasa
berkicau. "Kalau pagi seperti di hutan saja rasanya" gurau
Marlia.
Dalam film atau dalam acara 'Keluarga Marlia Hardy'-muncul
sekali sebulan di TVRI Jakarta, Marlia sering berperan selaku
ibu yang bijaksana. Tokoh ibu baginya merupakan tumpuan.
Katanya, "Bagi saya bila berulang tahun, selalu memberikan
sesuatu pada ibu. Begitu pula saya ajarkan pada anak saya".
Ibunya kini sudah tiada, "Maka saya hanya bisa mengiriminya
doa," tuturnya. Marlia mengenang hari kelahirannya sebagai
"penderitaan ibu".
Kini Marlia tak hanya ibu bagi anak tunggalnya, tapi sekaligus
ayah --setelah suaminya bertolak ke Jepang dan kawin lagi di
sana tahun 1964. "Resminya sampai kini saya belum dicerai,"
Marlia bercerita, "Mudah-mudahan suami saya itu memperoleh apa
saja dari wanita yang lebih dicintainya itu . . .,' ujarnya
tenang. Dan yang menarik juga dari bintang film yang satu ini
adalah, tak pernah menyimpan publikasi tentang dirinya. "Coba
bayangkan rasanya membaca sanjungan orang pada waktu kita sudah
tak berdaya. Sakit, 'kan?", katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini