Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Bob khawatir

Penyanyi, bob tutupoly, 36, pernah khawatir akan nasib masa depannya sebagai penyanyi. keluar negeri untuk memperdalam pengalamannya. menurut rencana bob akan menikah dengan yosi nasution. (pt)

23 Oktober 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BOB Tutupoly, sebagai penyanyi dengan suara empuk dan mahir pula jadi pembawa acara yang baik, tadinya merasa kawatir akan nasib depannya sebagai penyanyi. Beberapa tahun yang lalu, setelah pemain band Bill Saragih hijrah ke Hongkong dan Bangkok, Bob juga melancong ke luar negeri. Untuk cari pengalaman (dan fulus) tentunya. Setelah restoran Ramayana (yang kini dibeli oleh tuan Asmoro, yang tadinya juga karyawan Pertamina) dibuka, Bob bekerja di restoran tersebut. Ya jadi penyanyi, jadi pembawa acara, sesekali nyupiri beberapa orang pejabat, dan kesibukan lainnya. Akhirnya jadi manager dari itu restoran. Sekali pernah, ketika Bob pulang mudik ke Jakarta dan Surabaya, Bob kaget melihat Brury Pesulima punya mobil, Kus Bersaudara punya tanah dan rumah bahkan Marini (gadis waktu itu -- yang pernah dicintainya) kini punya butik dan hidup tidak dalam kemiskinan. Dalam hati Bob Tutupoly tentu ada tanda tanya: "Apakah saya bisa uber ketinggalan saya, selama saya absen di Indonesia?" Umurnya kini 36 tahun dan berhasil mengumpulkan 12 LP. Bersamaan dengan niatnya untuk kembali ke Jakarta, tahun 1971, Bob mengurus rombongan artis yang datang dari Jakarta untuk pembukaan restoran Ramayana. Dalam rombongan tersebut, ada Yosi Nasution (nama lengkapnya: Rosmaya Nasution) yang di tahun berikutnya, 1972, jadi None Jakarte. Yosi kemudian kembali lagi ke New York, mulai awal 1975 sampai kwartal pertama 1976, sebagai penari di restoran tersebut, bersama Ratna Majid aktris Teater Kecil itu. Rupanya ada apa-apanya antara Yosi dan Bob, dan keduanya pun berniat untuk menikah. Biarpun Yosi sudah punya tunangan (anak orang kaya lagi) dan Bob kabarnya ada seorang isteri di AS. "Yosi selalu membantu saya dalam segala hal", ujar Bob yang kini di Jakarta dan 30 Oktober nanti rencananya akan nyanyi di Balai Sidang bersama grup Andarinyo, Melky Goeslaw dan Grace Simon. Tambah Bob lagi: "Kita saling koreksi. Saya akui, saya harus banyak belajar dari dia. Dari dulu saya mencari seorang wanita yang mempunyai sifat seperti Yos". Ngomong tentang saling memahami, saling memperbaiki yang kurang, akhirnya Bob dengan tarikan nafas dalam mengucap: "Insya .llah, ini jodoh". Hubungan Bob dan Yos bukannya tidak ada yang menentang. "Kita semua kan tahu, siapa Bob. Dan saya tidak tahu mengapa Yos kecantol dengan Bob. Padahal Yos sudah bertunangan dan hubungan dengan tunangannya itu hingga kini masih baik", ujar ibu angkat Yos Nasution, nyonya Ali Dahlan, yang suaminya dekan Fakultas Kedokteran Gigi UI. Tambah sang ibu: "Di sinilah saya baru tahu, bahwa cinta itu buta. Tentu saja saya tidak bisa melarang Yos yang kini sudah 25 tahun. Apa yang bisa saya beri, pandangan-pandangan tentang hidup. Memang buat cinta buta, semua yang jelek kelihatannya jadi baik. Yaah, apa boleh buat". Yos Nasution sendiri tentunya tidak bilang apa-boleh-buat. Pernah duduk di FKIS IKIP Jakarta untuk satu semester saja, Yos kemudian pindah ke ISWI. Tidak tamat Yos kemudian bekerja di pabrik cat ICI. Belajar menari sejak usianya 11 tahun, Yos bisa menarikan tari Jawa, Sunda, Bali dan Minang ("Tapi paling luwes kalau Yos menari Jawa", demikian komentar Bob) Gadis berkulit kuning langsat dan sambil tangannya menyalakan sebatang rokok Gudang Garam, Yos cuma berkata: "Wah, datang wartawan, saya jadi nervous". Ditanya tentang hubungannya dengan Bob Tutupoly, Yos cuma berkata: "Ah, itu soal pribadi". Bagaikan batu karang, Yos kemudian menyatakan pendiriannya: "Untuk memilih jodoh, saya tidak ingin memandang suku". Hingga kini, belum tahu apakah mereka betul-betul bisa menikah dan kapan akan menikah, masih terombang-ambing.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus