Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Cara jassin terjemahkan quran

H.b. jassin membeberkan cara dia menerjemahkan quran dihadapan majelis ulama dki, pengurus koni dan bbrp pejabat tinggi dki, sambil berbuka puasa di balai kota, atas undangan gubernur dki h. ali sadikin.(pt)

9 Oktober 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BERKEMEJA batik, mencoba berbicara tidak gagap, H.B. Jassin, kritikus dan dokumentator Sastra Indonesia membeberkan bagaimana caranya dia menterjemahkan Qur'an. Selasa terakhir Ramadhan lalu, Gubernur DKI Haji Ali Sadikin telah mengundang para anggota Majelis Ulama DKI, qari/qariah, pengurus Koordinator Da'wah Islam (KODI), beberapa pejabat tinggi DKI dan anggota DPRD, di tingkat 23 gedung utama Balai Kota. Sambil berbuka puasa, sambil mendengarkan uraian H:B. Jassin. "Saya membaca Qur'an secara sistimatik", tutur Jassin, "dari halaman satu sampai akhir, lalu kembali ke permulaan dan seterusnya berulang-ulang". Jassin kemudian menerangkan bahwa dia dekat kepada Qur'an, sejak kematian isterinya pertama di tahun 1962. Karena mengikuti tradisi, Jassin mengadakan malam pengajian untuk arwah almarhumah. "Pengajian ini memberi kepuasan kepada saya. Saya merasa terhibur". Sejak itu pula, Jassin membiasakan membaca Qur'an sendiri setiap hari. "Tak puas cuma membaca, dan saya mencoba menterjemahkannya", kata Jassin. Ali Sadikin yang duduk berdampingan dengan K.H. Rahmatullah Sidiq, Wakil Ketua Majlis Ulama DKI, menyimak dengan penuh minat penjelasan Jassin. Jassin melakukan terjemahan itu selama 10 tahun dan 7 bulan. Apa yang dikerjakannya di negeri Belanda. Bukan sembarang terjemahan, tapi dalam bentuk puisi. Karya Jassin ini kini seaang diteliti tiga orang ulama DKI, sekedar menghilangkan kekuatiran masyarakat. "Sebab saya bukan ulama dan belajar Islam juga terlambat, sesudah berumur 40-an. Juga agar terjemahan itu sampai di tangan masyarakat dapat dipertanggung jawabkan", kata Jassin lagi. Dalam ceramahnya malam itu Jassin tidak sepotongpun memetik ayat-ayat Qur'an. Tapi tambah Jassin: "Semoga saya juga ikut serta dalam dunia alim ulama kita"

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus