Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Gue enggak pernah bercanda soal kopi." Kalimat itu diucapkan Ben, barista dalam film Filosofi Kopi, yang diperankan aktor Chicco Jerikho Jarumillind, 32 tahun. Ben adalah pria serius dan tahu kopi luar-dalam. Untuk mendalami perannya, Chicco magang di beberapa kedai kopi di Jakarta. Ia juga kursus di ABC School of Coffee di Pasar Santa, Jakarta Selatan.
Tak lama setelah memerankan Ben, ia bergelut dengan dunia kopi. Bersama aktor Rio Dewanto dan beberapa kawannya, ia membuka kedai Filosofi Kopi di kawasan Blok M, Jakarta Selatan. Tapi, dalam dunia nyata, Chicco tak bisa terlalu idealis soal kopi. Ia sempat membintangi iklan salah satu merek kopi instan, minuman yang biasanya tak akan disentuh mereka yang sudah mengenal kopi dengan benar. "Duitnya dari situ," ujarnya terkekeh, Senin dua pekan lalu.
Chicco mengatakan kontrak iklan itu sudah selesai. Kalau ada tawaran lagi, ia tak akan menolaknya. "Duitnya bisa gue pakai buat bikin (kedai) Filosofi Kopi baru," kata Chicco, yang sedang merampungkan film Filosofi Kopi 2, yang akan tayang di bioskop pada Juli mendatang.
Setelah mengenal kopi lebih dalam, sebagai bekal bermain film, Chicco pun memahami pengolahan biji kopi hingga kopi terhidang. Tapi bekal itu tak sepenuhnya memberi pengaruh dalam kesehariannya. Pria berdarah Jawa-Thailand ini menuturkan, di lokasi syuting, lebih sering tersedia kopi instan ketimbang kopi yang langsung diolah dari bijinya. "Ngopi instan kadang-kadang aku sih yes. Kayaknya belum ngopi bener. Tapi, kalau kepepet banget, saya minum," ujar Chicco, yang mengaku tak anti-kopi instan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo