Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KECINTAAN Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro kepada bulu tangkis sampai ke tulang. Begitu cintanya kepada permainan tepok bulu ini, ia mencuri waktu untuk menonton final All England di Birmingham, Inggris, pertengahan Maret lalu. Padahal tujuannya ke Inggris saat itu adalah menghadiri roadshow soal sukuk. "Saya tiba pagi hari di London dan dari airport langsung berangkat ke Birmingham," ujar Bambang, pertengahan Juni lalu.
Kala itu Bambang sempat menyaksikan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan dan Debby Santoso, menjadi juara dengan mengalahkan pasangan Denmark, Joachim Fischer Nielsen-Christina Pedersen. Selepas pertandingan, Bambang pun tak lupa berfoto dengan Praveen-Debby.
Bambang juga aktif bermain. Setiap akhir pekan, ia rutin bermain dengan mantan pebulu tangkis nasional Candra Wijaya di Gedung Olahraga Asia-Afrika, Senayan, Jakarta. Ia memilih bermain di Senayan karena, selain luas dan nyaman, lapangan itu dekat dengan rumah dinasnya di kawasan Kebayoran Baru.
Kegemaran Bambang pada bulu tangkis disadari oleh stafnya di Kementerian Keuangan. Mereka pun membuatkan Bambang lapangan di area gedung Kementerian. "Tapi, sayangnya, saya baru sekali main di situ," ujar mantan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia itu.
Ia mulai menonton pertandingan bulu tangkis sejak duduk di bangku sekolah dasar pada 1973. Pemain favoritnya adalah Rudy Hartono, yang ia anggap memiliki teknik bermain yang lengkap. "Saya juga hafal pemain dari tahun 1960-an," kata Bambang.
Menurut dia, latihan model pelatnas sudah tak cocok dengan bulu tangkis modern. Tanpa pelatnas, pemain bisa lebih mandiri dan memiliki mental lebih kuat. "Kadang pelatnas justru bikin pemain manja," tuturnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo