Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Teman semasa kuliah tingkat magister di San Francisco, Amerika Serikat, 30 tahun lalu itu tak pernah lekang dari ingatan Natalia Soebagjo. Namanya Mahindra Wahyu Paramacipta Wondowisastro alias Rama. "Namanya sangat unik. Dia orang yang mandiri. Dan saya hanya tahu bahwa dia adalah anak komponis Trisutji Kamal," kata Natalia, yang kini Direktur Transparency International Indonesia.
Sempat saling kirim surat, hubungan mereka akhirnya terputus. Natalia tak bisa melacak Rama, kendati sudah mencari lewat Google dan Facebook. "Dia seperti hilang dari muka bumi," ujarnya. Sampai dua tahun lalu, dia bertemu dengan seorang perempuan nyentrik yang ternyata adik Rama di Teater Salihara, Jakarta Selatan. Dia pun langsung mengirim pesan kepada teman lama yang sudah mengubah nama menjadi Rob Rama Rambini itu.
"Dia orang yang berlayar dari Hawaii ke Bali selama 11 bulan," katanya setelah mencari Rama dengan nama Rob di Internet. Setelah bertemu, Natalia membantu Rama mewujudkan mimpinya berlayar keliling dunia seorang diri. Bantuan itu membuat sepasang manusia yang belum pernah menikah tersebut semakin dekat. Dan, 30 tahun setelah pertemuan di San Francisco, mereka memutuskan menikah pada Ahad pekan lalu. "Bagi saya, jatuh cinta itu bukan berdebar-debar. It's like coming home," katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo