PAHLAWAN bond PSMS,DJ Ponirin, 28, yang menepis 3 dari 5 tendangan penalti Persib Bandung dalam final Kejuaraan 12 Besar PSSI lalu, dibuat tak berkutik oleh cewek-cewek Medan. "Bibir saya luka dan pipi memar," kata Ponirin di rumahnya dl Tanjungmorawa, sekitar 19 km dari Medan. Kali ini skor bukan 4-3 (angka akhir untuk kemenangan PSMS), tapi tak terhitung dan tak tahu siapa yang kalah dan siapa yang menang. Ceritanya? Begitu rombongan PSMS mendarat di bandar udara Polonia, Medan, pekan lalu, puluhan gadis remaja berebut mendaratkan ciuman pada kiper bujangan itu. Ada yang menciumi pipinya, ada pula pada bibirnya. "Mereka menciumi saya dengan terburu-buru," ujar Ponirin. "Bahkan ada yang melumat bibir saya dengan taringnya." Itulah pangkal cedera yang diderita sang pahlawan. Ponirin - yang biasa dipanggil Mas Irin - mengakui, ia kikuk juga menerima sambutan spontan itu. "Di Jakarta cara sunnya agak sopan, tapi di Medan ganas, bah," kata anak mandor perkebunan karet ini. Untung, Ponirin belum punya pacar. Jadi, tak ada yang cemburu. Pekan ini, Ponirin, putra sulung dari tujuh bersaudara, yang mengaku akan menikah dua tahun lagi, mulai bekerja di kantornya yang baru, kantor Bea Cukai Tanjung Priok, Jakarta, dan akan memperkuat kesebelasan Bina Taruna.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini