KRITIKUS sastra H.B. Jassin tampak haru ketika menerima cek US$ 1.000 dari istri dubes RI di Singapura, Dewi Rais Abin, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Jumat pekan lalu. Uang hasil lelang dua poding jagung itu diserahkan untuk kegiatan Yayasan Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin. Kisah poding jagung itu bermula dari peringatan Hari Ibu 1984 yang diselenggarakan Dharma Wanita Sub-Unit KBRI Singapura. Dalam acara itu, para ibu tersebut mengadakan sayembara mengarang untuk siswa SLTA Sekolah Indonesia dengan judul: Ibu Idaman. "Ternyata, bahasa Indonesia mereka kurang baik," kata Ny. Dewi, ketua Dharma Wanita KBRI Singapura. Pada penyerahan hadiah sayembara, para nyonya diplomat Indonesia itu menyelenggarakan lelang poding jagung, dan menghasilkan US$ 1.000. Uang tersebut, setelah dimusyawarahkan, disetujui untuk membantu Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin. "Karena kaitannya dengan sayembara mengarang," kata Dewi. Kaitan lain, tentu saja, "hubungan batin" Dewi Rais dengan dunia sastra. Bekas wartawati yang sudah menghasilkan beberapa buku ini - antara lain Mengikuti Jejak Nabi Musa yang ditulis ketika suaminya menjadi panglima Pasukan PBB di Timur Tengah - masih tetap menulis. "Saya ingin menulis novel roman," katanya. "Untuk jadi wartawan, saya sudah tua dan tidak gesit lagi."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini