HUJAN dan Hetty Koes Endang di Malaysia bisa adi pangkal huru-hara. Kursi, botol, sepatu, berlayangan ke panggung, dan sekitar 3.000 penonton yang memadati stadion Soltan Mohamad IV, Kota Baru, berteriak-teriak minta Hetty menyanyi. Polisi terpaksa turun, membawa dua anjing untuk menertibkan massa. Itulah gara-gara hujan deras yang turun tiba-tiba, yang membuat instrumen basah, dan yang membuat pihak panitia menghentikan pertunjukan tepat ketika seharusnya Hetty muncul. Sebelumnya, perusahaan rekaman Malaysia yang mengundang Hetty sudah kena gampar pers lokal. "Mengapa perusahaan rekaman Malaysia mempromosikan Hetty, mengapa tidak penyanyi sendiri?" -- begitu kira-kira inti sari kritik itu. Hetty konon sempat terpancing, dan dengan gayanya ia menjawab, ia memang sepantasnya diundang, karena, "dapat menyanyikan hampir semua jenis lagu." Rupanya, yang jadi pangkal soal pers Indonesia juga. Sebuah mingguan tabloid yang baru terbit Juli lalu mengkritik sebuah perusahaan rekaman Indonesia yang mendatangkan dan membuat rekaman penyanyi Malaysia, Sheila Majid. Kata mingguan itu, alangkah baiknya bila jutaan rupiah untuk mendatangkan Sheila digunakan mempromosikan penyanyi Indonesia sendiri. Hebat juga suara mingguan baru itu sampai juga ke Malaysia. Dan beranglah pers sana, dan Hetty pun kena getahnya. Akan halnya Sheila sendiri, ia cuma berkomentar, "Kami semua cari makan sahaja."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini