Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Sahur tanpa Rendang

Tjandra Yoga Aditama tak dapat pulang ke Jakarta akibat lockdown yang diterapkan pemerintah India. Stok lauk-pauk kegemarannya untuk sahur dan buka puasa pun menipis.

25 April 2020 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Tjandra Yoga Aditama/Dok. pribadi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

UNTUK pertama kalinya selama berdinas di India, Direktur Penyakit Menular Badan Kesehatan Dunia untuk Kawasan Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama, tidak dapat pulang ke Jakarta menjelang Ramadan. Penerapan lockdown di seluruh wilayah India untuk menekan penularan virus corona sejak 25 Maret lalu membuatnya terjebak di Ibu Kota New Delhi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam empat tahun terakhir, Tjandra, 64 tahun, berkesempatan mudik dan bertemu dengan keluarganya setiap bulan. “Biasanya saya sebelum puasa akan ke Jakarta untuk membawa lauk sahur dan buka untuk sebulan,” kata Tjandra saat dihubungi, Selasa, 21 April lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tanpa pasokan lauk, ia mengandalkan roti untuk sahur dan buka puasa dengan “sisa” sambal goreng kentang ati dan rendang kemasan yang tak cukup untuk tiga pekan. Ia juga berencana mencicipi hidangan lokal, seperti kari, ayam tandoori, dan beriani, untuk berbuka puasa jika karantina wilayah sudah diperlonggar dan restoran kembali buka. “Sesuatu yang belum pernah saya lakukan dalam empat kali puasa di sini,” ujarnya.

Tjandra, yang pernah menjabat Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, tinggal sendiri di India. Tadinya ia setiap malam melakukan percakapan video dengan istri, anak, dan cucunya berbarengan. Belakangan, istrinya, yang telah berusia 65 tahun, lebih sering tinggal di lantai dua rumahnya untuk mengantisipasi penularan Covid-19. “Anak saya ada yang dokter dan memeriksa pasien di rumah sakit. Juga tadinya ada mantu saya yang demam dan dikarantina 14 hari,” katanya.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Mahardika Satria Hadi

Mahardika Satria Hadi

Menjadi wartawan Tempo sejak 2010. Kini redaktur untuk rubrik wawancara dan pokok tokoh di majalah Tempo. Sebelumnya, redaktur di Desk Internasional dan pernah meliput pertempuran antara tentara Filipina dan militan pro-ISIS di Marawi, Mindanao. Lulusan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus