Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
UNTUK pertama kalinya selama berdinas di India, Direktur Penyakit Menular Badan Kesehatan Dunia untuk Kawasan Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama, tidak dapat pulang ke Jakarta menjelang Ramadan. Penerapan lockdown di seluruh wilayah India untuk menekan penularan virus corona sejak 25 Maret lalu membuatnya terjebak di Ibu Kota New Delhi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam empat tahun terakhir, Tjandra, 64 tahun, berkesempatan mudik dan bertemu dengan keluarganya setiap bulan. “Biasanya saya sebelum puasa akan ke Jakarta untuk membawa lauk sahur dan buka untuk sebulan,” kata Tjandra saat dihubungi, Selasa, 21 April lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tanpa pasokan lauk, ia mengandalkan roti untuk sahur dan buka puasa dengan “sisa” sambal goreng kentang ati dan rendang kemasan yang tak cukup untuk tiga pekan. Ia juga berencana mencicipi hidangan lokal, seperti kari, ayam tandoori, dan beriani, untuk berbuka puasa jika karantina wilayah sudah diperlonggar dan restoran kembali buka. “Sesuatu yang belum pernah saya lakukan dalam empat kali puasa di sini,” ujarnya.
Tjandra, yang pernah menjabat Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, tinggal sendiri di India. Tadinya ia setiap malam melakukan percakapan video dengan istri, anak, dan cucunya berbarengan. Belakangan, istrinya, yang telah berusia 65 tahun, lebih sering tinggal di lantai dua rumahnya untuk mengantisipasi penularan Covid-19. “Anak saya ada yang dokter dan memeriksa pasien di rumah sakit. Juga tadinya ada mantu saya yang demam dan dikarantina 14 hari,” katanya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo