KUAS dan stik golf sama akrahnya bagi Astari Rasyid, 36 tahun. Meski turun ke lapangan rumput berhawa segar itu sempat tak teratur dalam dua tahun belakangan, ibu 3 anak ini toh bermain mulus di lapangan golf Pondok Indah Ahad pagi pekan lalu. "Saya Juga kaget. Tahu-tahu, wess . . .," katanya. Namun, diakuinya bahwa ada sesuatu yang tak lazim. Yaitu, "Saya mengenakan short, baju kaus, dan sepatu tenis. Sarung tangan pun pinjaman. Saya nggak tahu, sih, kalau disuruh ikut main. Jadi, nggak bawa baju golf," katanya menahan geli. Maklum Astari terbiasa tampil rapi. Sekali ini lain, karena selaku panitia Charity Golf Tournament itu ia mengira tak akan ikut main. Acara amal ini diselenggarakan oleh Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosa Indonesia (PPTI). Tapi, begitu grup tamu masuk lapangan -- bekas Wapres Umar Wirahadikusumah, Menko Kesra Soepardjo Rustam Menteri Ginandjar Kartasasmita, Menteri Azwar Anas, Menteri Siswono, dan sejumlah pengusaha -- Astari pun ditarik panitia. Grup spontan pun terbentuk, bersama Nyonya Soepardjo Rustam (Ketua PPTI) dan Nyonya Mulyono, adik Ginandjar . Meski dengan handicap 30, kata Astari, "saya senang bisa meramaikan acara." Tambahan lagi, "Bu Pardjo itu sense of humor-nya tinggi. Jadi, kami ketawa terus. Nggak terasa, jam 1 siang selesai 18 holes. Padahal, rencananya cuma main 9 holes." Kalau dihitung-hitung, berarti mereka sudah jalan kaki sejauh 7 km. Hebat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini