Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Ikut Sibuk

Duta Besar Indonesia untuk Cina dan Mongolia, Djauhari Oratmangun, ikut sibuk membuka jalur diplomasi dengan pemerintah Cina untuk pengadaan vaksin Covid-19. Ia juga melakoni road show ke beberapa kota untuk menjalin kerja sama ekonomi dan investasi.

24 Oktober 2020 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Duta Besar Indonesia untuk Republik Rakyat Cina, Jauhari Oratmangun. Dokumentasi Pribadi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEJAK pemerintah Indonesia menggenjot perburuan vaksin Covid-19, Duta Besar Indonesia untuk Cina dan Mongolia, Djauhari Oratmangun, bertambah sibuk. Pada 9 Oktober lalu, ia mendampingi Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang datang ke Cina bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri sekaligus anggota Dewan Negara Cina, Wang Yin, di Kota Tengchong, Provinsi Yunnan. “Pertemuan itu membahas kerja sama ekonomi dan vaksin,” kata Djauhari, 63 tahun, saat dihubungi, Rabu, 21 Oktober lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Delegasi Indonesia juga menemui pemimpin Sinovac, Sinopharm, dan CanSino—produsen vaksin Covid-19. Persamuhan ini adalah finalisasi pertemuan di Kota Sanya, Provinsi Hainan, yang dihadiri Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir pada 20 Agustus lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setelah Menteri Luhut kembali ke Tanah Air, Djauhari menindaklanjuti dengan menemui pengusaha dan calon investor Cina di Kunming, Xiamen, serta Shandong. Di Xiamen, misalnya, ia dijadwalkan berbicara dalam konferensi sarang burung walet se-Cina. “Saya baru masuk Beijing lagi awal November,” ucapnya. Setelah itu, ia kembali menjalani road show diplomasi ke Chengdu dan Shanghai.

Saat pandemi pertama kali merebak di Cina, Januari lalu, Djauhari dan seluruh staf kedutaan harus bekerja dari rumah hingga 97 hari karena lockdown. Cina mulai dibuka bertahap untuk turis sejak liburan Hari Buruh, 1 Mei lalu. Djauhari baru bisa melawat ke luar Beijing mulai awal Juni. Kini, 14 dari 34 provinsi dan daerah setingkat provinsi di Cina telah dinyatakan bebas Covid-19.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus